Kami belum berbicara sebentar lagi.
I stare out the window, mile after mile.
Aku menatap ke luar jendela, mil demi mil.
You said I live in denial…
Kamu bilang aku hidup dalam penyangkalan
Well so what if I cry like a child?
Nah jadi bagaimana kalau aku menangis seperti anak kecil?
I still melt in the wake of your smile,
Aku masih meleleh di belakang senyummu,
but you’ve been gone for a while.
tapi kau sudah pergi untuk sementara waktu.
Sometimes I close my eyes and drive
Terkadang aku memejamkan mata dan menyetir
with the windows down and no lights
dengan jendela di bawah dan tidak ada lampu
and I can’t tell you how it feels.
dan saya tidak bisa mengatakan bagaimana rasanya.
Last night I waited with flowers,
Tadi malam aku menunggu dengan bunga,
watching the sun set, hour after hour.
menonton matahari terbenam, jam demi jam.
Needless to say, I never found her.
Tak perlu dikatakan lagi, saya tidak pernah menemukannya.
(I took a walk by the water
(Saya berjalan-jalan di dekat air
but every now and then I falter)
tapi sesekali aku goyah)
And I get carried away…
Dan aku terbawa …