sementara darahku mengalir di lantai
I felt my heart slowing in my chest
Aku merasakan jantungku melambat di dadaku
I didn't try to fight, I waited.
Saya tidak mencoba untuk melawan, saya menunggu.
I appraised this slow and sweet agony.
Saya menilai penderitaan yang lamban dan manis ini.
During some yeears I believed in life
Selama beberapa yeears saya percaya dalam kehidupan
resigned to live I so forgotten to die
mengundurkan diri untuk hidup aku jadi lupa mati
now my master's calling me back…
sekarang tuanku memanggilku kembali …
I heard the phone insisting in the distance
Kudengar telepon bersikeras di kejauhan
then the bangs at my front door
lalu poni di depan pintu kamarku
I see you again advancing to me
Aku melihatmu lagi maju ke arahku
I felt your hands on my body
Aku merasakan tanganmu di tubuhku
I've seen the tears on your face.
Aku sudah melihat air mata di wajahmu.
But through your glance I understood
Tapi lewat sekilas aku mengerti
I didn't exist anymore…
Aku tidak ada lagi …