Aku ingat suatu saat, rompin ‘melalui hutan
Sun against our skin instead of clothes
Sinar matahari melawan kulit kita dan bukan pakaian
When we felt hungry we would eat, whn we felt glad we would dance
Saat kami merasa lapar kami akan makan, dimana kami merasa senang kami akan berdansa
And whenever we felt drowsy we would doze
Dan setiap kali kita merasa mengantuk, kita akan tertidur
It was so easy then never takin’ any stands
Begitu mudah sehingga tidak pernah ada yang berdiri
It was so easy then, holdin’ hands
Begitu mudahnya begitu, memegang tangan
I remember a time when our fears could be named
Saya ingat saat ketakutan kita bisa disebut namanya
And courage meant not refusing dares
Dan keberanian berarti tidak menolak dares
I remember when we took such cares to step never on the cracks,
Aku ingat ketika kita mengambil perhatian seperti untuk langkah tidak pernah di celah-celah,
No only on the squares
Tidak hanya di kotak
Or else we’d be abducted by the bears
Atau kalau tidak kita akan diculik oleh beruang
It was so easy then never makin’ any plans
Begitu mudahnya sehingga tidak pernah membuat rencana
It was so easy then, holdin’ hands
Begitu mudahnya begitu, memegang tangan
It was so easy then never makin’ any plans
Begitu mudahnya sehingga tidak pernah membuat rencana
It was so easy then, holdin’ hands
Begitu mudahnya begitu, memegang tangan
And now we are grown, with debts and regrets
Dan sekarang kita tumbuh, dengan hutang dan penyesalan
And broken hearts and sentimental schemes
Dan hati yang hancur dan skema sentimental
Now every tender failure seems to overthrow old dreams
Sekarang setiap kegagalan tender sepertinya menggulingkan impian lama
Love can lead a normal woman to extremes
Cinta bisa menyebabkan wanita normal mengalami ekstrem
It was so easy once, holdin’ hands without a plan
Begitu mudah sekali, memegang tangan tanpa rencana
It was so easy once holdin’ hands
Begitu mudah sekali memegang tangan
Just holdin’ hands
Pegang saja tanganmu