Kami tidak pernah melihat mereka berpegangan tangan
Or kissing all that much
Atau mencium semua itu
They must have loved each other
Mereka pasti saling mencintai
Huh, there were 6 of us
Huh, ada 6 kita
Mama held the fort down
Mama memegangi benteng
Dad he went to work
Ayah dia pergi bekerja
We never thought about what she meant to him
Kami tidak pernah memikirkan apa yang dia maksudkan padanya
Or what he meant to her
Atau apa yang dia maksudkan padanya
Sometimes on a Saturday
Terkadang pada hari sabtu
They’d crank up that stereo
Mereka menyalakan stereo itu
Grab a stack of old 45 records
Ambil setumpuk 45 catatan lama
We’d watch ’em put on a show
Kami akan menonton mereka di sebuah pertunjukan
When the needle, hit the vinyl
Saat jarum, tekan vinyl
Mama’s hair came down
Rambut Mama turun
Dad he came unwound
Ayah dia terjatuh
In their own world
Di dunia mereka sendiri
Just a boy and girl
Hanya anak laki-laki dan perempuan
We couldn’t believe our eyes
Kita tidak bisa mempercayai mata kita
How they came alive
Bagaimana mereka menjadi hidup
When the needle hit the vinyl
Saat jarum menyentuh vinyl
Six kids on a worn out couch
Enam anak di sofa usang
We didn’t say a word
Kami tidak mengucapkan sepatah kata pun
Dad would put on “My Girl”
Ayah akan memakai “My Girl”
And sing it right to her
Dan nyanyikan itu tepat untuknya
Mama she was glowing
Mama dia bercahaya
Dad he made the perfect moves
Ayah membuat langkah yang sempurna
Neither one of them seemed like
Sepertinya tidak satu pun dari mereka
The mum and dad we knew
Ibu dan ayah kami tahu
They both looked younger
Mereka berdua tampak lebih muda
As they went round and around
Saat mereka berputar-putar
Under the spell of that popping cracking sound
Di bawah mantra suara retak yang muncul itu
Then something happened
Lalu sesuatu terjadi
When they danced to the slow ones
Saat mereka berdansa dengan yang lamban
They got this funny look then said
Mereka melihat lucu ini lalu berkata
“Okay kids it’s time for bed”
“Oke anak-anak sudah waktunya tidur”