Terjemahan Lirik Lagu - The Masterpiece

There was an old stone-cutter who lived in a cabin on the mountain side
Ada pemotong batu tua yang tinggal di sebuah pondok di sisi gunung
And the old stone-cutter knew it won’t be long before he died
Dan pemotong batu tua tahu itu tidak akan lama sebelum dia meninggal
And all around his cabin were statues the man had made
Dan di sekeliling kabinnya ada patung yang dibuat pria itu
Statues that the buyers said were all of a mediocre grade
Patung yang menurut para pembeli sama-sama kelas biasa-biasa saja
With his calloused hands he lit a lamp and laid down his head on his handmade table
Dengan tangan serampangannya, dia menyalakan lampu dan meletakkan kepalanya di atas meja buatan tangannya
And he softly whispered Lord I’m old and shaky and I’m hardly able
Dan dia dengan lembut membisikkan Lord bahwa aku sudah tua dan goyah dan aku hampir tidak mampu
But give me strenght and wisdom and give me a week at least
Tapi beri aku kekuatan dan kebijaksanaan dan beri aku setidaknya seminggu
And I’ll climb up to the top of this mountain and chisel out a masterpiece
Dan aku akan naik ke puncak gunung ini dan memahat sebuah mahakarya
The very next morning he felt new strenght
Keesokan harinya dia merasakan kekuatan baru
And he took his brand new hammer and the sharpest chisel
Dan dia mengambil palu barunya dan pahat paling tajam
He began to climb the mountain his old feet slipping in the freezing dizzle
Dia mulai mendaki gunung kakinya yang tua tergelincir di dalam air mata yang membeku
When he finally reached the top he shouted to a world that didn’t hear
Ketika akhirnya sampai di puncak, dia berteriak ke dunia yang tidak mendengarnya
I’ll carve my masterpiece out of this marble boulder here
Saya akan mengukir karya saya dari batu marmer ini di sini
So the hammer beat the chisel and he hammered till an image grew
Jadi palu itu memukuli pahat dan dia menempa sampai sebuah gambar tumbuh
Then he stopped to look it over to appraise his work when he was through
Kemudian dia berhenti untuk melihatnya untuk menilai karyanya saat dia selesai
It was a boy carrying a crippled boy and the old man said it isn’t my masterpiece
Itu adalah anak laki-laki yang membawa anak laki-laki lumpuh dan pria tua itu mengatakan bahwa itu bukan karya agung saya
I’ll call it charity and then a masterpiece of mine will be
Saya akan menyebutnya amal dan kemudian mahakarya akan menjadi milikku
So the hammer beat the chisel til another immage in a marbel grew
Jadi, palu itu memukuli pahatnya sampai makhluk lain tumbuh marbel
Then the wind began to blowing and he sat and rested when he was through
Lalu angin mulai bertiup dan dia duduk dan beristirahat saat dia lewat
It was the image of a mother holding her child
Itu adalah citra seorang ibu yang memegangi anaknya
He said this is love as the world would know
Dia bilang ini cinta seperti dunia akan tahu
But it isn’t my masterpiece and he began again as it began to snow
Tapi itu bukan karya saya dan dia mulai lagi saat mulai turun salju
The hammer beat the chisel as the snow fell harder and the wind grew and grew
Palu memukul pahat saat salju turun lebih keras dan angin bertumbuh dan tumbuh
He fell to his knees holding a stone and he threw down his hammer and his chisel too
Dia berlutut sambil memegangi batu dan dia melempar palu dan pahatnya juga
He lay frozen face down in the snow but one hand was held for the world to see
Dia berbaring beku di atas salju tapi satu tangan dipegang agar dunia bisa melihat
Cut in the marble was his masterpice three neatly carved letters GOD
Potong di marmer adalah masterpice tiga huruf ukirnya yang rapi