Aku berdiri di dekat jendela kemarin pagi
Without a thought of worry or of care
Tanpa memikirkan kekhawatiran atau perawatan
When I saw the postman comin’ up the pathway
Ketika saya melihat tukang pos itu membuka jalan setapak
With such a happy face and jolly air.
Dengan wajah bahagia dan udara segar.
He rang the bell and whistled as he waited
Dia membunyikan bel dan bersiul saat dia menunggu
Then he said; “Good morning to you, Jack”
Lalu dia berkata; “Selamat pagi untukmu, Jack”
But he little knew the sorrow he had brought me
Tapi dia sedikit tahu kesedihan yang dia bawa padaku
When he handed me a letter edged in black.
Saat dia menyerahkan sebuah surat beringsut hitam.
With trembling hand I took this letter from him
Dengan tangan gemetar aku mengambil surat ini darinya
I broke the seal and this is what it said:
Saya memecahkan meterai dan ini adalah apa yang dikatakannya:
“Come home my boy, your dear old father wants you
“Pulanglah anak laki-laki saya, ayah tercinta Anda menginginkan Anda
Come home my boy, your dear old mother’s dead.”
Pulanglah anak laki-laki saya, ibu tua tercinta Anda sudah meninggal. “
I bowed my head in sorrow and in sadness
Aku menunduk dalam kesedihan dan dalam kesedihan
The sunshine of my life, it all had fled
Sinar matahari dalam hidupku, semuanya telah berlalu
When the post man brought that letter yesterday morning
Saat pria pos membawa surat itu kemarin pagi
“Saying come home my boy, your dear old mother’s dead.”
“Mengatakan pulang ke rumah anak laki-laki saya, ibu tercinta Anda sudah meninggal.”
“The last words your mother ever uttered
“Kata-kata terakhir ibumu pernah diucapkan
Tell my boy I want him to come back
Beritahu anakku aku ingin dia kembali
My eyes are blurred, my poor old heart is breaking
Mataku kabur, jantungku yang malang hancur
So, I’m writing you this letter edged in black.”
Jadi, saya menulis surat ini beringsut hitam. “
“Forget those angry words that we had spoken
“Lupakan kata-kata marah yang telah kami ucapkan
You know I didn’t mean them, don’t you, Jack
Anda tahu saya tidak bermaksud mereka, bukan begitu, Jack
May the angels bear as witness, I am asking
Semoga para malaikat menjadi saksi, saya bertanya
Your forgiveness in this letter edged in black.”
Pengampunan Anda dalam surat ini beringsut hitam. “