Terjemahan Lirik Lagu - The Boy Who Wouldn't Hoe Corn

Tell You a little story and it won't take long,
Ceritakan sedikit cerita dan tidak akan lama,
'Bout a lazy farmer who wouldn't hoe his corn.
‘Bout seorang petani malas yang tidak akan cangkul jagung nya.
The reason why I never could tell,
Alasan mengapa saya tidak pernah tahu,
That young man was always well.
Pemuda itu selalu sehat.


He planted his corn in the month of June.
Dia menanam jagung di bulan Juni.
By July it was up to his eyes.
Pada bulan Juli itu sampai ke matanya.
Come September, came a big frost.
Ayo September, datang embun beku besar.
And all the young man's corn was lost.
Dan semua jagung muda itu hilang.


His story, kith, had just begun.
Ceritanya, kith, baru saja dimulai.
Said: “Young man, have you hoed some corn?”
Katanya: “Bung, sudahkah kamu menggerogoti jagung?”
“Well I tried and I tried, and I tried in vain.
“Baiklah saya mencoba dan saya mencoba, dan saya mencoba dengan sia-sia.
“But I don't believe I raised no grain.”
“Tapi saya tidak percaya saya tidak menghasilkan gandum.”


He went down town to his neighbour's door.
Dia pergi ke kota ke pintu tetangganya.
Where he had often been before.
Dimana dia pernah sebelumnya.
Sayin': “Pretty little miss, will you marry me?”
Sayin ‘: “Sangat sedikit rindu, maukah kamu menikah denganku?”
“Little miss what do you say?”
“Sedikit rindu apa yang kamu katakan?”


“Why do you come for me to wed?
“Kenapa kamu datang untuk menikah?
“You, can't even make your own corn grain.
“Anda, bahkan tidak bisa membuat gandum jagung Anda sendiri.
“Single I am, and will remain.
“Tunggal aku, dan akan tetap tinggal.
“A lazy man, I won't maintain.”
“Orang malas, aku tidak akan mempertahankannya.”


He turned his back and walked away.
Dia memunggungi dan berjalan pergi.
Sayin: “Little miss, you'll rue the day.
Sayin: “Sedikit rindu, kamu akan menyesali hari itu.
“You'll rue the day that you were born.
“Anda akan menyesali hari Anda dilahirkan.
“For givin' me the devil 'cos I wouldn't hoe corn.”
“Untuk memberi saya setan, saya tidak akan mencangkul jagung.”