Seorang pemuda berkuda dengan kepala terangkat tinggi,
Under the Texas sun,
Di bawah matahari Texas,
And no one guessed,
Dan tidak ada yang menduga,
That a man so blessed,
Bahwa seorang pria begitu diberkati,
Would perish by the gun,
Akan binasa dengan pistol,
Lord, would perish by the gun.
Tuhan, akan binasa dengan pistol.
A shot rang out like a Southern shout,
Tembakan terdengar seperti teriakan selatan,
And Heaven held its breath,
Dan Langit menahan napas,
For a man shot down,
Bagi seorang pria yang ditembak jatuh,
In a Southern town,
Di sebuah kota di selatan,
In the summer of his years,
Pada musim panas usianya,
Yes, the summer of his years.
Ya, musim panas usianya.
And we who stay mustn't ever lose,
Dan kita yang tinggal tidak boleh kalah,
The victories that he's won,
Kemenangan yang dimenangkannya,
For wherever “man” looks to Freedom's past,
Karena dimanapun “manusia” melihat masa lalu Kebebasan,
His soul goes riding on,
Jiwanya terus melaju,
Lord, his soul goes riding on!
Tuhan, jiwanya terus naik!