Akhirnya mendapat tumpangan, beberapa lama jauh dari Santa Fe.
She was a real go-getter.
Dia benar-benar go-getter.
She drawled so sweetly, “I think, child, that things’ll get better.”
Dia meluncur dengan sangat manis, “Saya pikir, Nak, hal itu akan menjadi lebih baik.”
We pulled off the highway, night black as a widow.
Kami keluar dari jalan raya, malam hitam seperti janda.
“Yes, I read the Bible,” she said, “I wanna know of you.”
“Ya, saya membaca Alkitab,” katanya, “saya ingin tahu dari Anda.”
Hey, I think I’ve got a live one,
Hei, kupikir aku sudah hidup,
Hey, I think I’ve got a live one, Yeah, Yeah,
Hei, kupikir aku sudah hidup, ya, ya,
I think I’ve got a live one.
Kurasa aku sudah hidup.
Felt like I was hit by a diesel or a greyhound bus.
Merasa seperti ditabrak oleh sebuah diesel atau bis greyhound.
She was no baby-sitter.
Dia bukan pengasuh bayi.
“Get up, sugar, never thought you’d be a quitter.”
“Bangun, gula, jangan pernah mengira Anda akan gampang menyerah.”
I opened the back door, she was greedy.
Aku membuka pintu belakang, dia serakah.
I ran through the desert, she was chasin’.
Aku berlari melewati padang pasir, dia chasin ‘.
No time to get dressed, so I was naked, stranded in Chihuahua.
Tidak ada waktu untuk berpakaian, jadi saya telanjang, terdampar di Chihuahua.
Hey, I think I’ve got a live one,
Hei, kupikir aku sudah hidup,
Hey, I think I’ve got a live one,
Hei, kupikir aku sudah hidup,
Hey, hey, I think I’ve got a live one,
Hei, hei, saya pikir saya punya hidup,
Alone, raped and freezin’,
Sendirian, diperkosa dan freezin ‘,
Alone cold and sneezin’,
Sendirian dingin dan sneezin ‘,
Alone down in Mexico,
Sendirian di Meksiko,
Alone.
Sendirian.