Saya berdoa untuk kedamaian.
They require me to kick into high gear.
Mereka meminta saya untuk menendang ke gigi tinggi.
We may as well have our Ph.D.’s.
Kita mungkin juga memiliki gelar Ph.D.
Might we compose
Mungkin kita menulis
Was never taken into account.
Tidak pernah diperhitungkan.
I pray they let out or talk it out.
Saya berdoa mereka mengeluarkan atau membicarakannya.
She would give me a wink across the room.
Dia akan memberiku mengedipkan mata di seberang ruangan.
I would’ve made a really good lawyer.
Saya akan membuat pengacara yang benar-benar baik.
I had a really good strategy
Saya memiliki strategi yang sangat bagus
For putting things back on the wall of the world.
Karena meletakkan kembali segala sesuatu di dinding dunia.
Thank God it was the goddamned wall.
Alhamdulillah tembok itu sial.
I would have to hide all my valuables.
Saya harus menyembunyikan semua barang berharga saya.
Who would calm my mother down?
Siapa yang akan menenangkan ibuku?
Who would calm me down once I talked her through it?
Siapa yang akan menenangkanku begitu aku membacanya?
My mother and I were the official peacemakers.
Ibu saya dan saya adalah pembawa damai resmi.
It was a full-time job.
Itu adalah pekerjaan penuh waktu.
I would send my mother directly to bed, yeah
Saya akan segera mengirim ibu saya tidur, ya
Don’t collect 200.
Jangan kumpulkan 200.
We’d talk about it till 5 A.M.
Kita akan membicarakannya sampai 5 A.M.
When I’d come visiting her 5 years later.
Ketika saya datang mengunjungi dia 5 tahun kemudian.
We would pray for peace.
Kami akan berdoa untuk perdamaian.
It was most comfortable and familiar.
Itu paling nyaman dan akrab.