Abramelin - Plague Lirik Terjemahan

Driven by an unknown force, awakened from eternal sleep
Didorong oleh kekuatan yang tidak diketahui, terbangun dari tidur abadi
Dried up eyes snap open wide as hunger starts to creep
Keringat mata terbuka lebar saat kelaparan mulai merayap
Deflated hearts begin to pump, sunken chests begin to rise
Langit yang kempis mulai memompa, cekung cekung mulai naik
Crypts and tombs around the globe spit forth sepulchral cries
Crypts dan makam di seluruh dunia memuntahkan tangisan sepupu
Rotten hands break though the earth,
Tangan busuk memecah bumi,
morgue draws start to open
kamar mayat mulai dibuka
Funeral parlours liven up as coffin-lids a broken
Rumah pemakaman dinyalakan sebagai tutup peti mati
Hysteria begins to mount as people flee and try to hide
Histeria mulai meningkat saat orang-orang melarikan diri dan mencoba untuk bersembunyi
As shambling armies of the dead begin to end mankind
Saat tentara tentara yang mulai berebut mulai mengakhiri umat manusia


The uttermost catastrophe, surpassing your worst dreams
Bencana paling mematikan, melebihi impian terburuk Anda
Chewing at the insides of vomit-coated cheeks, to prevent your final screams
Mengunyah bagian dalam pipi muntah muntah, untuk mencegah jeritan terakhir Anda
A hoard of decayed twisted filth, a horrid mass of wormy flesh
Tumpukan kotoran yang bengkok, massa mengerikan dari daging cacing
The air fills with the stench of rot, diseased and fetid putrid death
Udara terisi dengan bau busuk, sakit dan kematian busuk sembarangan
A thirst for blood the taste of flesh, their only thought the need to eat
Rasa haus darah rasanya daging, mereka hanya memikirkan kebutuhan untuk makan
To fondle innards warm and soft, embedding teeth in blood-soaked meat
Untuk membelai jeroan yang hangat dan lembut, embedding gigi dalam daging yang direndam darah


Lips pulled back in a rictus grin
Bibir ditarik kembali dalam senyum rictus
Bones protrude through decayed skin
Tulang menonjol melalui kulit yang membusuk
Rotten lungs breathe nauseous breath
Paru-paru busuk menghirup napas mual
Through twisted fangs in jaws of death
Lewat taring bengkok di rahang maut


A vile and nauseous rancid stench chokes the once pure air
Bau busuk yang keji dan kejam tersedak udara yang dulu murni
Decayed left over dinner scraps, discarded everywhere
Buang sisa sisa sisa makan, dibuang kemana-mana
An arm, a leg, a severed head – body parts and ravaged meat
Lengan, kaki, bagian kepala tubuh yang terputus dan daging yang rusak
Clotted stains lay on the ground of silent city streets
Butiran yang membeku tergeletak di tanah jalan-jalan kota yang sunyi