Generasi dibesarkan dalam kegelapan
Controlled, polluted – fed with the truth
Dikendalikan, tercemar – diberi makan dengan kebenaran
A truth that blinds their view
Sebuah kebenaran yang membutakan pandangan mereka
Their ways and fates decided – implanted sorrows kill their needs
Cara dan takdir mereka diputuskan – duka cita membunuh kebutuhan mereka
A common way to happiness, but I never learned to sell myself
Cara yang umum untuk kebahagiaan, tapi saya tidak pernah belajar menjual diri
Poets became silent,
Penyair menjadi sunyi,
While clowns arose and burned the books again
Sementara badut muncul dan membakar buku-buku itu lagi
No thinkers daring vision grew,
Tidak ada pemikir yang berani melihat visi,
Where thieves ran free and crippled human dignity
Dimana pencuri berlari bebas dan melumpuhkan martabat manusia
In the noise of unimportance
Dalam kebisingan yang tidak penting
And stupidity the sceptic’s whispers went unheard
Dan kebodohan bisikan skeptis terdengar tak terdengar
Be sure, this storm will not drown my voice
Pastikan badai ini tidak akan menenggelamkan suaraku
Be sure, my hands will sow the seeds of reason
Pastikan, tangan saya akan menabur benih akal
I’ll never be a minor, I’ll never be a happy slave
Saya tidak akan pernah menjadi anak di bawah umur, saya tidak akan pernah menjadi budak yang bahagia
May this cold sever my face
Semoga dingin ini memilah mukaku
And my the pain weaken my fists
Dan rasa sakitku melemahkan tinjuku
No inner strife will touch me
Tidak ada perselisihan batin yang akan menyentuhku
The only truth is in my heart
Satu-satunya kebenaran ada di hatiku