Beberapa waktu lalu
And for a period of time
Dan untuk jangka waktu tertentu
I lived on another planet
Saya tinggal di planet lain
And in another galaxy
Dan di galaksi lain
Where time
Dimana waktu
Didn't exist
Tidak ada
There were no seasons
Tidak ada musim
No nights or days
Tidak ada malam atau hari
There were no calendars
Tidak ada jadwal
No hourglasses
Tidak ada jam pasir
Sometimes I wrote letters to earth
Terkadang saya menulis surat ke bumi
To ask what year, what season it was
Untuk bertanya tahun berapa, musim apa itu?
Sometimes I wrote letters to earth
Terkadang saya menulis surat ke bumi
To find out how old I had become
Untuk mengetahui berapa umur saya
And sometimes I was seventy years old
Dan terkadang aku berumur tujuh puluh tahun
But other times my granddad wasn't even born
Tapi lain kali kakekku bahkan belum lahir
So my letters to him were returned
Jadi surat-surat saya kepadanya dikembalikan
And I had to note on the envelope
Dan saya harus mencatat di amplop itu
Which year it was supposed to arrive in
Tahun mana seharusnya tiba?
Once, for a test, I sent a letter addressed
Suatu kali, untuk sebuah ujian, saya mengirim sebuah surat yang dialamatkan
“Planet Tellus anno 2050”
“Planet Tellus anno 2050”
But I never got neither an answer nor the letter in return
Tapi aku tidak pernah mendapat jawaban maupun surat balasan
I don't know how long I lived there
Saya tidak tahu berapa lama saya tinggal di sana
I forgot the meaning of words like
Aku lupa arti kata-kata seperti
“Tomorrow” and “soon” and “suddenly”
“Besok” dan “segera” dan “tiba-tiba”
I became both patient and impatient
Saya menjadi sabar dan sabar
The strange thing, though
Aneh juga
Even if time didn't exist
Sekalipun waktu tidak ada
I always had plenty of time
Aku selalu punya banyak waktu