Aku bangun untuk melihatmu Berdiri di bawah cahaya pagi.
I reach out to touch you,
Aku mengulurkan tangan untuk menyentuhmu,
But all that I get Is a memory, and yet, I feel you are near
Tapi semua yang saya dapatkan adalah sebuah ingatan, namun, saya merasa Anda sudah dekat
But my vision’s not clear.
Tapi penglihatan saya tidak jelas.
Yet I have your image always in view,
Namun saya memiliki citra Anda selalu dalam pandangan,
I’m forever thinking of you.
Aku selalu memikirkanmu
I feel you watching me Quietly in the morning light.
Aku merasa kau mengawasiku dengan tenang di pagi hari.
I try to find some peace of mind
Saya mencoba menemukan kedamaian pikiran
In knowing you’re where You don’t have a care.
Dalam mengetahui Anda di mana Anda tidak peduli.
I take comfort that You no longer have
Saya merasa nyaman bahwa Anda tidak lagi memiliki
To keep living in a world full of pain,
Untuk tetap hidup di dunia yang penuh dengan rasa sakit,
But I ache to see you again.
Tapi aku sakit melihatmu lagi.
On rainy days I sit and think of our lost years,
Pada hari-hari hujan saya duduk dan memikirkan tahun-tahun kita yang hilang,
The times we spent apart just fill my eyes with tears,
Waktu yang kami habiskan bersama hanya mengisi mataku dengan air mata,
But fields of wild flowers and yellow butterflies
Tapi ladang bunga liar dan kupu-kupu kuning
Remind me of you and make me smile.
Ingatkan aku padamu dan buat aku tersenyum.
I walk in to your room And stand there in the morning light.
Aku masuk ke kamarmu Dan berdiri di sana di pagi hari.
I cherish the memories:
Saya menghargai kenangan itu:
Your robe on a hook,
Jubah Anda di hook,
The pictures you took.
Gambar yang kamu ambil
I can smell your perfume
Aku bisa mencium aroma parfummu
On the clothes in your room.
Pada pakaian di kamar Anda.
Everything I see makes your loss hard to bear,
Semua yang saya lihat membuat kerugian Anda sulit ditanggung,
I see you everywhere.
Aku melihatmu dimana-mana.
I live now in a still world Listening in the morning light.
Saya tinggal sekarang di dunia yang masih ada Mendengarkan cahaya pagi.
I strain to hear a familiar voice
Aku menahan diri untuk mendengar suara yang familier
But all that I hear Is the sound of my tears.
Tapi semua yang saya dengar adalah suara air mata saya.
Then from a far place
Lalu dari tempat yang jauh
Comes the slightest trace
Ada jejak sedikit pun
Of your voice saying, “I’m all right, you see,
Dari suara Anda berkata, “Saya baik-baik saja, Anda tahu,
and I always will be.”
dan aku akan selalu begitu. “