Di bank-bank Jordan yang penuh badai aku berdiri,
And cast a wishful eye
Dan melayangkan pandangan penuh harap
To Canaan’s fair and happy land,
Ke tanah Kanaan yang adil dan bahagia,
Where my possessions lie.
Dimana barang milikku berbohong.
I am bound for the promised land,
Saya terikat untuk tanah yang dijanjikan,
I am bound for the promised land;
Aku terikat untuk tanah yang dijanjikan;
Oh who will come and go with me?
Oh siapa yang akan datang dan pergi bersamaku?
I am bound for the promised land.
Aku terikat untuk tanah yang dijanjikan.
O’er all those wide extended plains
O’er semua dataran luas yang luas
Shines one eternal day;
Bersinarlah satu hari yang kekal;
There God the Son forever reigns,
Di situlah Allah Putra memerintah,
And scatters night away.
Dan mencerca malam.
I am bound for the promised land,
Saya terikat untuk tanah yang dijanjikan,
I am bound for the promised land;
Aku terikat untuk tanah yang dijanjikan;
Oh who will come and go with me?
Oh siapa yang akan datang dan pergi bersamaku?
I am bound for the promised land.
Aku terikat untuk tanah yang dijanjikan.
No chilling winds or poisonous breath
Tidak ada angin dingin atau nafas beracun
Can reach that healthful shore;
Bisa mencapai pantai yang menyehatkan itu;
Sickness and sorrow, pain and death,
Penyakit dan kesedihan, rasa sakit dan kematian,
Are felt and feared no more.
Tidak merasa dan tidak takut lagi.
I am bound for the promised land,
Saya terikat untuk tanah yang dijanjikan,
I am bound for the promised land;
Aku terikat untuk tanah yang dijanjikan;
Oh who will come and go with me?
Oh siapa yang akan datang dan pergi bersamaku?
I am bound for the promised land.
Aku terikat untuk tanah yang dijanjikan.
When I shall reach that happy place,
Saat aku akan sampai di tempat bahagia itu,
I’ll be forever blessed,
Aku akan selamanya diberkati,
For I shall see my Father’s face,
Karena aku akan melihat wajah Bapa-Ku,
And in His bosom rest.
Dan di dalam istirahat dadanya.