- Arti Lirik I Wonder If God Likes Country Music

One night we were out on tour,
Suatu malam kami sedang dalam tur,
Getting ready to do a show.
Bersiap untuk melakukan pertunjukan
It wasn’t anything special,
Itu bukan sesuatu yang istimewa,
Just another one night stand.
Satu malam lagi berdiri.
When I looked over my guitar,
Saat saya melihat-lihat gitar saya,
And there stood an old man.
Dan di sana berdiri seorang tua.
His cowboy clothes were frayed and worn,
Pakaian koboi itu usang dan usang,
An’ his boots were far from new.
Sebuah ‘sepatu botnya jauh dari baru.
He said: “I’d like to sit in with your band.
Dia berkata: “Saya ingin duduk bersama band Anda.
“You see I’m a country singer too.”
“Anda lihat saya adalah penyanyi country juga.”


Well, we just all had a big laugh.
Yah, kita semua tertawa besar.
And when I looked back at the old man,
Dan saat aku melihat kembali orang tua itu,
There was a tear in his eye.
Ada air mata di matanya.
I told the band to cool it ’cause I didn’t want to see him cry.
Saya mengatakan kepada band untuk mendinginkannya karena saya tidak ingin melihatnya menangis.


He reached down an’ he took my guitar,
Dia meraih sebuah ‘dia mengambil gitar saya,
With a determined look on his face.
Dengan ekspresi tertuju pada wajahnya.
But then as he started to play an’ sing,
Tapi kemudian saat ia mulai memainkan ‘bernyanyi,
A look of sadness took it’s place.
Tatapan sedih mengambil tempat itu.


He said: “I’ve sang my songs from Maine to California.
Dia berkata: “Saya telah menyanyikan lagu-lagu saya dari Maine ke California.
“Seen the world through the window of a car.
“Melihat dunia melalui jendela mobil.
“I never saved a dime back when I made one.
“Saya tidak pernah menyimpan uang sepeser pun saat saya membuatnya.
“‘Cause I always thought some day I’d be a star.”
“Karena aku selalu berpikir suatu hari aku akan menjadi bintang.”


“But now my voice is cracked and no one wants me.
“Tapi sekarang suara saya retak dan tidak ada yang menginginkan saya.
“My wife gave up on me years ago.
“Istri saya menyerah pada saya bertahun-tahun yang lalu.
“It’s been so long my kids don’t even know me.
“Sudah lama anak-anak saya bahkan tidak mengenal saya.
“And pickin’ and singin’ is the only life I’ve known.”
“Dan pickin ‘dan singin’ adalah satu-satunya kehidupan yang saya kenal.”


And then he sang: “I wonder if God likes country music.
Dan kemudian dia bernyanyi: “Saya ingin tahu apakah Tuhan menyukai musik country.
“Will there be a place up there to sing my songs?
“Akankah ada tempat di sana untuk menyanyikan lagu-laguku?
“Will he make my fingers nimble like they used to be,
“Apakah dia akan membuat jari saya gesit seperti dulu,
“So I can play the chords and sing along?”
“Jadi saya bisa memainkan akord dan bernyanyi bersama?”


(“I wonder if God likes country music.”)
(“Saya ingin tahu apakah Tuhan menyukai musik country.”)
I just stood there.
Aku hanya berdiri disana.
(“Will there be a place up there,)
(“Akankah ada tempat di atas sana,)
None of us really knew what to say.
Tak satu pun dari kita benar-benar tahu harus berkata apa.
(To sing my songs?”)
(Untuk menyanyikan lagu saya? “)
He took my old guitar,
Dia mengambil gitar lamaku,
(“Will he make my fingers nimble,)
(“Akankah dia membuat jari saya gesit,)
And he put it down ever so gently.
Dan dia meletakkannya begitu lembut.
(“Like they used to be?”)
(“Seperti dulu?”)
And then as he turned to leave,
Dan saat dia berbalik untuk pergi,
(“So I can play the chords,)
(“Jadi saya bisa memainkan akordnya,)
The band stood up and applauded
Band ini berdiri dan bertepuk tangan
(“And sing along?”)
(“Dan bernyanyi bersama?”)
And I can still hear his words today.
Dan aku masih bisa mendengar kata-katanya hari ini.


“I wonder if God likes country music.
“Saya ingin tahu apakah Tuhan menyukai musik country.
“Will there be a place up there to sing my songs?
“Akankah ada tempat di sana untuk menyanyikan lagu-laguku?
“Will he make my fingers nimble like they used to be,
“Apakah dia akan membuat jari saya gesit seperti dulu,
“So I can play the chords and sing along?”
“Jadi saya bisa memainkan akord dan bernyanyi bersama?”