Dia berkata, “Itu tidak akan hilang;
It never has.
Tidak pernah ada.
And I know what you're thinking,
Dan saya tahu apa yang Anda pikirkan,
That I'm crazy, or messed up somehow.
Bahwa aku gila, atau kacau entah bagaimana.
But that's how I sound to me.
Tapi begitulah yang saya dengar.
That's how I sound to me.
Begitulah yang saya dengar.
Can't you see I've lost control?
Tidak bisakah kau melihat aku kehilangan kontrol?
You're the first I've ever told.”
Anda yang pertama saya pernah diberitahu. “
Sitting in this gray hatchback,
Duduk di hatchback abu-abu ini,
Distracted by this english winter.
Terganggu musim dingin inggris ini.
Listening as she broke every word open,
Mendengarkan saat ia melanggar setiap kata terbuka,
Spilling out with every tear.
Menumpahkan semua air mata.
She said, “At night I lock the door.
Dia berkata, “Pada malam hari saya mengunci pintu.
It's out of fear.
Ini karena takut.
And I can't tell you why, or I don't want to.
Dan saya tidak bisa mengatakan mengapa, atau saya tidak mau.
I'm so locked down by indecision.
Aku begitu dikurung dengan keraguan.
Do you know what I mean?
Apa kamu tau maksud saya?
Do you know what I mean?
Apa kamu tau maksud saya?
Can't you see I've lost control?
Tidak bisakah kau melihat aku kehilangan kontrol?
You're the first I've ever told.”
Anda yang pertama saya pernah diberitahu. “
Sitting in this gray hatchback,
Duduk di hatchback abu-abu ini,
Distracted by this english winter.
Terganggu musim dingin inggris ini.
Listening as she broke every word open,
Mendengarkan saat ia melanggar setiap kata terbuka,
Spilling out with every tear.
Menumpahkan semua air mata.
Solemn as we go.
Solemn saat kita pergi.
Oh, it's never easy.
Oh, tidak pernah mudah.
There's a sense of perpetual motion slowing,
Ada perasaan gerak terus-menerus melambat,
As honest words articulate.
Seperti kata-kata jujur yang mengartikulasikan.
She said, “It won't go away.
Dia berkata, “Itu tidak akan hilang.
It never has.”
Tidak pernah ada. “