tumbuh menjadi sebuah dunia
of preconceived ideals
cita-cita yang telah terbentuk sebelumnya
father, mother, sister,
ayah, ibu, saudara perempuan,
doggy and landscaped cottage
pondok doggy dan taman
affectionless rearing
perawatan tanpa rasa sayang
his whole family
seluruh keluarganya
was like unkown
seperti unkown
neighbours to him
tetangga dia
he applied to them
dia melamar mereka
by their first names
dengan nama depan mereka
no signs of respect
tidak ada tanda hormat
towards his own family
menuju keluarganya sendiri
totally scorned
benar-benar dicemooh
ill mannered
sakit santun
and restrained
dan menahan diri
no human values
tidak ada nilai kemanusiaan
no self respect
tidak ada rasa hormat diri
a poor repressed
miskin ditekan
still at the age of 24
masih di usia 24 tahun
he didn't even drink alcohol
Dia bahkan tidak minum alkohol
was proud of his virginity
bangga dengan keperawanannya
(but) in fact he was just fearful
(tapi) sebenarnya dia hanya takut
of being able to fulfil
mampu memenuhi
in front of a naked woman
di depan seorang wanita telanjang
so he decided to hate girls
Jadi dia memutuskan untuk membenci anak perempuan
to cover his sexual problem
untuk menutupi masalah seksualnya
he hated friends
dia membenci teman
he hated his parents
dia membenci orang tuanya
he hated women
dia membenci wanita
he hated humans
dia membenci manusia
it was the only feeling
Itulah satu-satunya perasaan
he felt by his own
dia merasa sendiri
hate was his only
benci adalah satu-satunya nya
self pro-claimed virtue
diri pro-mengklaim kebajikan
was the easiest way
adalah cara termudah
to escape from reality
untuk melepaskan diri dari kenyataan
no laughs, no love
tidak ada tawa, tidak ada cinta
no signs of gratitude
tidak ada tanda terima kasih
totally scorned
benar-benar dicemooh
ill mannered
sakit santun
and restrained
dan menahan diri
no human values
tidak ada nilai kemanusiaan
no self respect
tidak ada rasa hormat diri
a poor repressed
miskin ditekan
but in the eyes of his friends
tapi di mata teman-temannya
he looked like a normal guy
Dia tampak seperti orang normal
he even seemed really charming
Dia bahkan tampak sangat menawan
hiding his real inner feelings
menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya
he was a perfect stereotype
Dia adalah stereotip yang sempurna
of a potential psychopath
seorang psikopat potensial
a nice person from outside
orang yang baik dari luar
natural born hater inside
pembentuk lahir alami di dalam
he hated friends
dia membenci teman
he hated his parents
dia membenci orang tuanya
he hated women
dia membenci wanita
he hated humans
dia membenci manusia