Sekarang saya sudah memikirkan semuanya sendiri
Crack the window just a hair
Crack jendela hanya rambut
Dark and close, the way I like it
Gelap dan dekat, seperti aku menyukainya
Black tobacco chokes the air
Tembakau hitam mencekik udara
I keep to myself, I lack the language
Saya tetap pada diri sendiri, saya kurang bahasa
I measure out my life with coffee grounds
Aku mengukur hidupku dengan ampas kopi
The trees are the color of ashes
Pohon-pohon itu adalah warna abu
In Charlemagne’s home town
Di kota asal Charlemagne & rsquo;
I said I didn’t fear the distance
Aku bilang aku tidak takut jarak
As if I’d ever been that tough
Seakan aku benar-benar tangguh
I can hear your voice across the water
Aku bisa mendengar suaramu menyeberangi air
But that’s nowhere near enough
Tapi itu tidak cukup dekat
Won’t you fly across that ocean
Anda bisa terbang menyeberangi lautan itu
Take a train on down
Naik kereta api ke bawah
Because the night’s growing lonesome
Karena malam sudah sepi
In Charlemagne’s home town
Di kota asal Charlemagne & rsquo;
The fortune teller told me nothing
Peramal tidak memberitahuku apa-apa
That I wouldn’t have found out on my own
Bahwa saya tidak tahu sendiri
She read my palm and she took my money
Dia membaca telapak tanganku dan dia mengambil uang saya
She looked at me with eyes of stone
Dia menatapku dengan mata batu
She said the odds are long and stacked against us
Dia bilang kemungkinannya panjang dan ditumpuk melawan kami
Still we try because we must
Masih kita coba karena kita harus
To keep from leaving our senses
Agar tidak meninggalkan indra kita
Long forgotten in the dust
Lama terlupakan dalam debu
Like the bones of some saint
Seperti tulang-belulang orang suci
Beneath a church floor
Di bawah lantai gereja
Who must have died for lack of light
Siapa yang pasti mati karena kekurangan cahaya
The color snapshots I sent you
Foto-foto warna yang saya kirimkan kepada Anda
All came out in black and white
Semua keluar dengan warna hitam dan putih
There’s a lonely child on a snow white pony
Ada anak kesepian di atas kuda putih salju
On a carousel in the market place
Pada korsel di pasar
He sits on that horse and he looks right through me
Dia duduk di atas kuda itu dan dia terlihat menembus tubuhku
A shadow falls across his face
Bayangan jatuh di wajahnya
What will I do when my glass is empty
Apa yang akan saya lakukan saat gelas saya kosong?
What will I do when it all comes down
Apa yang akan saya lakukan saat semuanya turun
What will I do when it comes to nothing
Apa yang akan saya lakukan jika tidak menghasilkan apa-apa
In Charlemagne’s home town
Di kota asal Charlemagne & rsquo;