Ayat:
I’ve just finished writing an advertisement
Saya baru saja selesai menulis iklan
Calling for a boy.
Memanggil untuk anak laki-laki
No half-hearted Romeo or flirt is meant;
Romeo atau main mata tidak ada artinya;
That’s the kind I’d not employ.
Itu jenis yang tidak akan saya pakai.
Though anybody interested can apply,
Meski ada yang berminat bisa melamar,
He must know a thing to qualify.
Dia harus tahu sesuatu untuk lolos.
For instance:
Contohnya:
Refrain 1:
Menahan diri 1:
Teddy:
Teddy:
He must be able to dance.
Ia harus bisa menari.
he must make life a romance.
dia harus membuat hidup asmara.
I said a boy wanted,
Kataku seorang anak laki-laki ingin,
One who can smile;
Seseorang yang bisa tersenyum;
Boy wanted,
Boy ingin,
Lovable style.
Gaya yang disukai.
He must be tender and true,
Dia harus bersikap lembut dan benar,
And he must know how to woo.
Dan dia harus tahu bagaimana merayu.
I know we’ll get acquainted mighty soon,
Aku tahu kita akan segera berkenalan,
Out in a garden ‘neath a harvest moon;
Keluar di kebun ‘di bawah bulan panen;
And if he proves to be the right little laddie,
Dan jika dia terbukti menjadi laddie kecil yang tepat,
I’ll make him glad
Aku akan membuatnya senang
He’ll answer my ad!
Dia akan menjawab iklan saya!
Refrain 2:
Menahan diri 2:
Toots:
Toots:
To be the boy of my choice,
Untuk menjadi anak pilihan saya,
He needn’t own a Rolls Royce.
Dia tidak perlu memiliki Rolls Royce.
The kind of boy wanted*
Jenis anak laki-laki ingin *
Needn’t have gold;
Tidak perlu emas;
Boy wanted,
Boy ingin,
Mustn’t be cold.
Tidak boleh dingin
If he has oodles of charm,
Jika ia memiliki jumlah besar sekali pesona,
I’ll even life on a farm.
Aku bahkan akan hidup di sebuah peternakan.
if he fits into my picture of a home,
jika dia cocok dengan gambar rumah saya,
I’ll be so nice he’ll never have to roam.**
Aku akan sangat baik dia tidak akan pernah harus berkeliaran. **
Yes, if he proves to be the right little laddie,
Ya, jika dia terbukti menjadi laddie kecil yang tepat,
I’ll make him glad
Aku akan membuatnya senang
He answered my ad.
Dia menjawab iklan saya.
Refrain 3:
Menahan diri 3:
Babe:
Bayi:
He must like musical shows,
Dia pasti suka pertunjukan musikal,
And he must wear snappy clothes.
Dan dia harus memakai pakaian yang tajam.
Yes, that is my story,
Ya, itulah ceritaku,
And to it I’ll stick;
Dan untuk itu aku akan tetap;
There’s no glory
Tidak ada kemuliaan
In having a hick.
Dalam memiliki sebuah hick.
He must know how to say “Yes!”***
Dia harus tahu bagaimana mengatakan “Ya!” ***
When I look at a new dress.
Saat aku melihat gaun baru.
Oh, I’ll be ready when the right one calls,
Oh, saya akan siap saat yang benar memanggil,
And I’ll start vamping him until he falls;
Dan aku akan mulai menjebaknya sampai dia jatuh;
And if he subsidises me, oh, sweet daddy!
Dan jika dia mensubsidi saya, oh, ayah yang manis!
I’ll make him glad
Aku akan membuatnya senang
He answered my ad!
Dia menjawab iklan saya!
Refrain 4:
Menahan diri 4:
Bunny:
Kelinci:
The movies he must avoid,
Film yang harus dihindari,
He’ll know his Nietzsche and Freud.
Dia akan mengenal Nietzsche dan Freud-nya.
I said a boy wanted,
Kataku seorang anak laki-laki ingin,
One who knows books;
Orang yang tahu buku;
Boy wanted
Anak laki-laki ingin
Needn’t have looks.
Tidak perlu terlihat.
He must be such a saint,
Dia harus seperti orang suci,
But, Oh! he dassent say ‘ain’t.’
Tapi, Oh! dia mengatakan bahwa ‘tidak.’
I don’t care if his bankroll totals naught,
Saya tidak peduli jika jumlah bankroll nya sia-sia,
For we can live on love and food for thought.
Karena kita bisa hidup dengan cinta dan makanan untuk dipikirkan.
If he’s a scholar, when I see him I’ll holler,
Jika dia seorang sarjana, ketika saya melihatnya, saya akan berteriak,
‘My lad, I’m glad
“Anakku, aku senang
You a
Kamu