Larut malam aku menulis banyak pikiran
Exchanging midnight beats for sleep 'cause time's hard to find
Bertukar bunyi tengah malam untuk tidur karena waktu sulit ditemukan
Spent the whole day hiking through the city on a mission
Menghabiskan sepanjang hari hiking melalui kota pada sebuah misi
Wishing I was living under different conditions
Berharap aku hidup dalam kondisi yang berbeda
Looking for a face in the crowd I don't know
Mencari wajah di kerumunan saya tidak tahu
Looking past glass as if my nerves don't show
Melihat kaca masa lalu seolah saraf saya tidak terlihat
Looking for a new way to say one pairs of prints ain't enough
Mencari cara baru untuk mengatakan satu pasang cetakan saja tidak cukup
Me have to bluff me have no trust that makes it hard for me to open up
Saya harus menggertak saya tidak memiliki kepercayaan yang membuat sulit bagi saya untuk membuka diri
But I play the role and now nobody knows what's in me
Tapi saya memainkan peran dan sekarang tidak ada yang tahu apa yang ada dalam diri saya
I'm past the point of thinking that I could ever win see
Saya melewati titik berpikir bahwa saya bisa menang melihat
I get all choked up about something that isn't there
Aku tersedak sesuatu yang tidak ada
Fair Skinned Earth Autumn Sun Through Black Hair “Where?”
Bumi berkulit terang Musim Gugur Matahari Lewat Rambut Hitam “Dimana?”
Over there on college campus ground pavement
Di sana di kampus perkerasan tanah kampus
I turn my head it's just a shadow that's how my day went
Aku memalingkan kepalaku hanya bayangan bahwa begitulah hariku
My spirits fall like golden leaves from autumn trees
Semangatku jatuh seperti daun emas dari pohon musim gugur
Collected in the street by the cool as 'trane fall breeze
Dikumpulkan di jalan oleh dingin sebagai ‘trane jatuh angin
Autumn Blue…
Musim Gugur Biru …
I'm looking out the window just to watch the block
Aku melihat ke luar jendela hanya untuk melihat bloknya
Residential hotels smack addicts in flocks
Hotel peristirahatan menampar pecandu ternak
A lazy day waitress with the hand that rocks
Pelayan malas dengan tangan yang bebatuan
The ladle wipes the table feet below dreadlocks
Tisu menyeka meja di bawah gimbal
Tickled ivories trickle out a modest speaker
Potongan-potongan gading meneteskan speaker sederhana
Don't mind being alone but I'd be glad to greet her
Jangan pedulikan diri sendiri tapi aku akan senang menyapanya
One hundred and twenty miles from home but still in my dome
Seratus dua puluh mil dari rumah tapi masih di kubah saya
Pick up the phone and maybe later I'll see her
Angkat telepon dan mungkin nanti aku akan menemuinya
A happy couple crosses Second Ave. holding hands
Beberapa bahagia melintasi Second Ave. berpegangan tangan
I'm glad I'm not happy 'cause I still can't stand
Aku senang aku tidak bahagia karena aku masih tidak tahan
The weight of a crush a light brush induced blush
Berat semak sikat yang diinduksi blush
That anxiety rush of that uncomforable hush
Kegelisahan itu memicu keheningan yang tak disengaja
In conversation that two second pause feels like I'm waiting
Dalam percakapan dua jeda kedua terasa seperti aku sedang menunggu
For a bus I may have missed when I'm already late and
Untuk bus yang mungkin saya lewatkan saat saya sudah telat dan
It's raining on my clean clothes day four of a new job
Hujan hari bersih saya bersih empat pekerjaan baru
Well maybe it's not that
Yah mungkin bukan itu