Direndam dalam lautan rasa sakit,
chained to a lifetime agony.
dirantai untuk seumur hidup penderitaan.
Existence becomes a thron stuck in the side of the innocents.
Keberadaannya menjadi sebuah tengkorak yang menempel di sisi orang tak berdosa.
Born different
Lahir beda
destined to suffer.
ditakdirkan untuk menderita.
A throne unsurped by man
Sebuah takhta yang disentuh manusia
for a kingdom played with tyranny,
untuk kerajaan yang dimainkan dengan tirani,
malicious, vile, mercyless.
jahat, keji, tak berdaya.
Modernity devours the children
Modernitas melahap anak-anak
of earth disgraced.
dari bumi dipermalukan.
Before humanity's demented eyes, driven by sickness civilization
Sebelum manusia gila, didorong oleh peradaban penyakit
indulges in suicidal madness.
memanjakan diri dalam kegilaan bunuh diri.
Within the walls of babylon,
Di dalam dinding babylon,
wickedness is rampant,
Kejahatan merajalela,
and snakes crawls under virgin skin.
dan ular merangkak di bawah kulit perawan.
I seek a moral elevation, to salvage hopes of paradise,
Saya mencari ketinggian moral, untuk menyelamatkan harapan surga,
no more cupidity but altruismo restore harmony.
tidak ada lagi cupidity tapi altruismo mengembalikan harmoni.
Under a red sky of dying
Di bawah langit merah yang sekarat
nature, laments of the dead
alam, ratapan orang mati
praise revolution.
revolusi pujian
Tears of the victimized,
Air mata korban,
flow into a sea of despair.
mengalir ke lautan keputusasaan.