Oh, aku akan bercanda dengan raut dan rambut hitamku,
with the roses so red and the lilies so far,
dengan bunga mawar begitu merah dan bunga lili sejauh ini,
and the myrtles so bright with the emerald dew,
dan myrtles begitu cerah dengan embun zamrud,
the pale and the leader, and eyes look like blue.
pucat dan pemimpin, dan mata terlihat seperti biru.
I will, dance I will sing, and my laugh shall be gay,
Saya akan, menari saya akan bernyanyi, dan tawa saya akan menjadi gay,
I will charm every heart and each crowd I will sway,
Aku akan memikat setiap hati dan setiap kerumunan yang akan aku goyah,
when I woke from my dreamin’ my idols were clay,
Saat aku terbangun dari dreaminku, berhala-berhalaku adalah tanah liat,
all portion of love, had all flown away,
semua bagian cinta, semua telah terbang menjauh,
oh he taught me to love him promised to love,
oh dia mengajari saya untuk mencintainya berjanji untuk mencintai,
and to charish me over all others above,
dan untuk menemaniku atas semua yang lain di atas,
how my heart is now wonderin’, no misery can tell,
bagaimana hatiku sekarang bertanya-tanya, tidak ada kesengsaraan yang bisa diceritakan,
he’s left me no warning, no words of farewell
Dia tidak memberi peringatan kepadaku, tidak ada kata-kata perpisahan
oh he taught me to love him and called me his flow’r,
oh dia mengajari saya untuk mencintainya dan memanggil saya alirannya,
that was bloomin’ to cheer him through lifes dreary hour,
yang mekar untuk menghiburnya melalui jam-jam suram yang suram,
how I long to see him and regret the dark hour,
bagaimana aku rindu melihatnya dan menyesali jam gelap itu,
he’s gone and neglected this pale wildwood flow’r
Dia pergi dan mengabaikan aliran kayu liar pucat ini