(Diejek, dengan melodi yang meningkat)
From the canyons of the mind,
Dari ngarai pikiran,
We wander on and stumble blindly
Kami mengembara dan tersandung secara membabi buta
Through the often-tangled maze
Melalui labirin yang sering kusut
Of starless nights and sunless days,
Malam tanpa bintang dan hari tanpa sinar matahari,
While casting for some kind of clue
Sementara casting untuk beberapa jenis petunjuk
Or road to lead us to the truth,
Atau jalan untuk menuntun kita menuju kebenaran,
But who will answer?
Tapi siapa yang akan menjawab?
Side by side two people stand,
Berdampingan dua orang berdiri,
Together vowing, hand-in-hand
Bersama-sama bersumpah, bergandengan tangan
That love's imbedded in their hearts,
Cinta itu tertanam dalam hati mereka,
But soon an empty feeling starts
Tapi segera perasaan kosong mulai
To overwhelm their hollow lives,
Untuk membanjiri kehidupan mereka yang hampa,
And when we seek the hows and whys,
Dan saat kita mencari hows dan mengapa,
Who will answer?
Siapa yang akan menjawab
High upon a lonely ledge,
Tinggi pada langkan yang sepi,
a figure teeters near the edge,
sosok teeters di dekat tepi,
And jeering crowds collect below
Dan banyak orang mencemooh di bawah ini
To egg him on with, “Go, man, go!”
Untuk telur dia di dengan, “Pergi, man, pergi!”
And who will ask what led him
Dan siapa yang akan menanyakan apa yang menuntunnya
To his private day of doom,
Untuk hari kematiannya yang pribadi,
And who will answer?
Dan siapa yang akan menjawab?
On a strange and distant hill,
Di bukit yang aneh dan jauh,
A young man's lying very still.
Seorang pemuda terbaring diam.
His arms will never hold his child,
Lengannya tidak akan pernah menahan anaknya,
Because a bullet running wild
Karena peluru meluncur liar
Has cut him down. And now we cry,
Telah memotongnya. Dan sekarang kita menangis,
“Dear God, Oh, why, oh, why?”
“Ya Tuhan, Oh, kenapa, oh, kenapa?”
And who will answer?
Dan siapa yang akan menjawab?
(Full melody the rest of the song)
(Melodi penuh sisa lagu)
If the soul is darkened by a fear it cannot name,
Jika jiwa digelapkan oleh ketakutan yang tidak bisa disebutkan namanya,
If the mind is baffled when the rules don't fit the game,
Jika pikiran bingung ketika aturan tidak sesuai dengan permainan,
Who will answer? Who will answer? Who will answer?
Siapa yang akan menjawab Siapa yang akan menjawab Siapa yang akan menjawab
In the rooms of dark and shades,
Di ruangan gelap dan nuansa,
The scent of sandalwood pervades.
Aroma cendana menyelimuti.
The colored thoughts in muddled heads
Pikiran berwarna di kepala kacau
Reclining in rumpled beds
Berbaring di tempat tidur kusut
Of unmade dreams that can't come true,
Mimpi tak terwujud yang tidak bisa terwujud,
And when we ask what we should do,
Dan ketika kita bertanya apa yang harus kita lakukan,
Who? Who will answer?
Siapa? Siapa yang akan menjawab
'Neath the spreading mushroom tree,
‘Neath pohon jamur menyebar,
The world revolves in apathy
Dunia berputar dalam sikap apatis
As overhead, a row of specks
Seperti overhead, deretan bintik
Roars on, drowned out by discotheques,
Mengaum, tenggelam oleh diskotik,
And if a secret button's pressed
Dan jika tombol rahasia ditekan
Because one man has been outguessed,
Karena satu orang telah di luar,
Who will answer?
Siapa yang akan menjawab
Is our hope in walnut shells
Apakah harapan kita pada kulit kenari?
Worn 'round the neck with temple bells,
Usang ‘bulat leher dengan lonceng candi,
Or deep within some cloistered walls
Atau jauh di dalam beberapa dinding tertutup
Where hooded figures pray in halls?
Dimana tokoh berkerudung berdoa di aula?
Or crumbled books on dusty shelves,
Atau buku-buku yang hancur di rak berdebu,
Or in our stars, or in ourselves,
Atau di bintang kita, atau di dalam diri kita sendiri,
Who will an
Siapa yang akan