Baiklah, saya akan memberimu tiga alasan bagus untuk leavin ‘.
Number one is that I’ve forgotten number two.
Nomor satu adalah aku lupa nomor dua.
Number three is in a place that’s been kept hidden,
Nomor tiga ada di tempat yang sudah disembunyikan,
For so long I can’t remember, but its true.
Sudah lama saya tidak ingat, tapi memang benar.
Then I’ll give you three more reasons for leavin’.
Lalu aku akan memberimu tiga alasan lagi untuk leavin ‘.
Where the first no, weren’t so bad as the next two.
Dimana yang pertama tidak, tidak seburuk dua berikutnya.
But rest assured that the third will leave you grieving,
Tapi yakinlah bahwa yang ketiga akan membuat Anda berduka,
From a tale that’s as sad as it is true.
Dari sebuah kisah yang sesedih itu memang benar.
Every night, all night long,
Setiap malam, sepanjang malam,
I sit and count alone.
Aku duduk dan menghitung sendiri.
But every day, nothin’s new,
Tapi setiap hari, tidak ada yang baru,
I can’t find one and two.
Saya tidak dapat menemukan satu dan dua.
Every night, all night long,
Setiap malam, sepanjang malam,
I sit and count alone.
Aku duduk dan menghitung sendiri.
But every day, nothin’s new,
Tapi setiap hari, tidak ada yang baru,
I can’t find one and two.
Saya tidak dapat menemukan satu dan dua.
But I’ll give you three good reasons for leavin’.
Tapi aku akan memberimu tiga alasan bagus untuk leavin ‘.
Number one is that I’ve forgotten number two.
Nomor satu adalah aku lupa nomor dua.
Yeah, number one is that I’ve forgotten number two.
Ya, nomor satu adalah aku sudah lupa nomor dua.
Number one is that I’ve forgotten number two.
Nomor satu adalah aku lupa nomor dua.