Tulisan suci dalam fitur wajah Anda, dan dalam warna yang halus
Which painteth thee with the colour of antique gold
Yang melukis Anda dengan warna emas antik
Throughout dim and narrow lanes, aery surges of cold
Sepanjang jalur redup dan sempit, aery melonjak dingin
Bring to mee my Ancestor’s voice, whispering mysterious words
Bawa suara mezbah leluhurku, sambil membisikkan kata-kata misterius
Tears of white wax many candles shed in solemn quiet
Air mata lilin putih banyak lilin yang ditumpahkan dalam ketenangan yang sungguh-sungguh
As I admire the Romanic stone glowing like ardent embers
Saat aku mengagumi batu Romanic yang bersinar seperti bara api yang ganas
Beautiful stained-glass windows represent legends of yore
Jendela kaca patri yang indah mewakili legenda dahulu kala
Thruh the rosette I behold the crescente moon in the enchanting violet of dusk
Thruh roset aku melihat bulan crescente di malam senja yang mempesona
Shall I question the ancestral stars
Haruskah saya mempertanyakan bintang-bintang leluhur?
And the earthly spirit of the mounts
Dan semangat duniawi gunung
Thruh the forest and its tangled boughs
Thruh hutan dan dahannya yang kusut
Hear the distant echoes of the past…
Mendengar gema yang jauh dari masa lalu …