Haruskah saya mengikuti hati saya sampai ke ujung bumi,
Would I find, in time, what a life of truth is worth?
Akankah saya menemukan, pada waktunya, apakah kehidupan yang benar itu layak?
Embracing emptiness,
Merangkul kekosongan,
Embracing loneliness,
Merangkul kesepian,
Forsaking the fortress in a quest for the Holy Grail.
Melupakan benteng dalam pencarian Holy Grail.
In shadows deep I fold my wings,
Dalam bayangan yang dalam aku melipat sayapku,
And let my dreams decide my fate,
Dan biarkan mimpiku memutuskan takdirku,
For all things come to those who wait,
Untuk semua hal mendatangi mereka yang menunggu,
Who wait in wings,
Siapa yang menunggu di sayap,
Who wait in faith,
Siapa yang menunggu dalam iman,
Who let their dreams decide their fate,
Siapa yang membiarkan impian mereka memutuskan nasib mereka,
Never fearing the departure of light,
Jangan takut akan kepergian cahaya,
Ever journeying on through the night,
Pernah menempuh perjalanan sepanjang malam,
Ever nearer,
Lebih dekat,
Ever dearer,
Dulu,
The sacred mysteries.
Misteri suci.
So weary, so weary,
Begitu lelah, sangat letih,
Then I find myself lost inside a maze,
Lalu aku mendapati diriku tersesat di dalam labirin,
And I ask, “Is this where I'll end my days?”
Dan saya bertanya, “Di sinilah saya akan mengakhiri hari-hari saya?”
Just then the heavens open. . . .
Tepat pada saat itu langit terbuka. . . .
Straight rains upon my way,
Hujan lurus di atas jalan saya,
A thousand secrets glow
Seribu rahasia bersinar
Like candles in the glistening snow
Seperti lilin di salju yang berkilau
They guide me on to higher ground,
Mereka membimbing saya ke tempat yang lebih tinggi,
I spread my wings upon the sound
Aku membentangkan sayapku di atas suara
Of children's laughter; lifts my spirits
Tawa anak-anak; mengangkat semangatku
Beyond the realm of restless wraiths,
Di luar alam wraith yang resah,
Of hungry ghosts, who test my faith,
Dari hantu lapar, yang menguji iman saya,
Who paint their tinselled tombs,
Siapa yang melukis makam mereka yang dicat,
By day and night with gilded gloom.
Siang dan malam dengan kegilaan yang disepuh emas.
Sweet Mercy takes my hand, and
Sweet Mercy mengambil tanganku, dan
Leads me to the promised land, where
Memimpin saya ke tanah yang dijanjikan, di mana
Sweet Fortune fills my cup to overflowing.
Sweet Fortune mengisi cangkirku untuk meluap.
Skies of violet,
Langit ungu,
Eyes of love reflecting firelight.
Mata cinta mencerminkan firelight.
I seize the day.
Aku menyita hari itu.
I seize the stars, the moon, the velvet night.
Aku merebut bintang, bulan, malam beludru.
A moment lost, I now have found
Sesaat hilang, sekarang saya temukan
In time with thee,
Seiring denganmu,
In rhyme with thee.
Dalam sajak denganmu