Aku mendapat enam senar pertama ku
Bought it at the five and dime
Membeli di lima dan sepeser pun
Played it till my fingers bled
Memainkannya sampai jari-jari saya berdarah
It was the summer of ’69
Saat itu musim panas ’69
Me and some guys from school
Saya dan beberapa orang dari sekolah
Had a band and we tried real hard
Punya band dan kami berusaha sangat keras
Jimmy quit and Joey got married
Jimmy berhenti dan Joey menikah
I shoulda known we’d never get far
Aku tahu kita tidak akan pernah jauh
Oh when I look back now
Oh saat aku melihat ke belakang sekarang
That summer seemed to last forever
Musim panas itu sepertinya berlangsung selamanya
And if I had the choice
Dan jika aku punya pilihan
Yeah – I’d always wanna be there
Ya – aku selalu ingin berada di sana
Those were the best days of my life
Itulah hari-hari terbaik dalam hidupku
Back in the summer of ’69
Kembali di musim panas ’69
Ain’t no use in complaining
Tidak ada gunanya mengeluh
When you got a job to do
Bila Anda mendapat pekerjaan yang harus dilakukan
Spent my evenings down at the drive-in
Menghabiskan malam saya di drive-in
And that’s when I met you
Dan saat itulah aku bertemu denganmu
Standin’ on your mama’s porch
Berdirilah di teras mama Anda
You told me that you’d wait forever
Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda akan menunggu selamanya
Oh and when you held my hand
Oh dan saat kau memegang tanganku
I knew that it was now or never
Aku tahu itu sekarang atau tidak
Those were the best days of my life
Itulah hari-hari terbaik dalam hidupku
Back in the summer of ’69
Kembali di musim panas ’69
Man we were killining time
Manusia kita membunuh waktu
We were young and restless
Kami masih muda dan gelisah
We needed to unwind
Kami perlu untuk bersantai
I guess nothin’ can last forever – forever, no
Kurasa tidak ada yang bisa bertahan selamanya – selamanya, tidak
And now the times are changing
Dan sekarang saatnya berubah
Look at everything that’s come and gone
Lihatlah segala sesuatu yang datang dan pergi
Sometimes I play that old six-string
Terkadang aku memainkan enam senar tua itu
I think about ya wonder what went wrong
Saya berpikir tentang apa ya yang salah
Standing on your mama’s porch
Berdiri di teras mama Anda
You told me it would last forever
Anda bilang itu akan berlangsung selamanya
The way you held my hand
Cara Anda memegang tangan saya
I knew that it was now or never
Aku tahu itu sekarang atau tidak
Those were the best days of my life
Itulah hari-hari terbaik dalam hidupku
Back in the summer of ’69
Kembali di musim panas ’69