Luxt - Arti Lirik Snowblind Entropy

Crumbling rust and rain,
Crumbling karat dan hujan,
The stains reveal the years to me.
Noda itu mengungkapkan tahun-tahun bagiku.
No fears come close to entropy.
Tidak ada ketakutan yang mendekati entropi.
The slowest choking of beauty.
Paling tersedak kecantikan.


So metaphorical the paint,
Jadi metafora catnya,
And tearing paper cries.
Dan kertas robek teriakan.
Such wettened eyes revealing
Matanya yang membara itu mengungkap
What comes to everyone in time.
Apa yang datang ke semua orang pada waktunya.


The cracking edges rushing in,
Tepi-tepi retak bergegas masuk,
To show the bone behind the soul,
Untuk menunjukkan tulang di belakang jiwa,
Control is far beyond all reach,
Kontrol jauh melampaui jangkauan semua,
I seek an answer that's not “no”.
Saya mencari jawaban yang bukan “tidak”.


Inside my organs burning,
Di dalam organ tubuh saya terbakar,
Creeping into rotting shells.
Merayap ke dalam peluru yang membusuk.
Outside this skin's surrender.
Di luar penyerahan kulit ini.
To the father of the muse of hell.
Untuk ayah dari muse neraka.


I will refuse the knife of time.
Aku akan menolak pisau waktu.
The sickness of encroaching lines.
Penyakit garis-garis pengganggu.
Pushing my light into the bleak.
Mendorong cahaku ke yang suram.
Chasm of this snow-blind deceit.
Jurang penipuan bohong salju ini.


This weak frame will falter,
Bingkai lemah ini akan goyah,
And wither like the rotting leaves,
Dan layu seperti daun busuk,
Are we of sterner stuff than flesh,
Apakah kita lebih tegas daripada daging,
Perhaps the things that we believe?
Mungkin hal yang kita percaya?


Are we enhancing evolution, or just spackling the faults,
Apakah kita meningkatkan evolusi, atau hanya menumpahkan kesalahan,
Expectancy is such a focus, blind to windows for the walls.
Harapan adalah seperti fokus, buta terhadap jendela untuk dinding.
Forever calls me, is it teasing, or sincere?
Selamanya memanggil saya, apakah itu menggoda, atau tulus?
On one hand of time is bliss, but on the other hand eternal fear.
Di satu sisi waktu adalah kebahagiaan, tapi di sisi lain rasa takut abadi.


So as the light lies fading, And eyelids turn to lead,
Jadi saat cahaya layu memudar, Dan kelopak mata berpaling ke arah,
We'll never know what is or isn't, Waiting for us till we're…
Kita tidak akan pernah tahu apa itu atau tidak, Menunggu kita sampai kita …