Sekarang di masa mudaku dulu aku suka olahraga melorot
When I went to school I carried lunch in a bag,
Ketika saya pergi ke sekolah saya membawa makan siang di tas,
With an apple for my teacher 'cause I knew I'd get a kiss.
Dengan apel untuk guru saya karena saya tahu saya akan menciumnya.
Always got mad when the class was dismissed,
Selalu marah saat kelas dipecat,
But when it was in session, I always had a question.
Tapi saat sedang di sesi, saya selalu punya pertanyaan.
I would raise my hand to make her stagger to my desk and
Aku akan mengangkat tanganku untuk membuatnya terhuyung-huyung ke mejaku dan
Help me with my problem, it was never much,
Bantu saya dengan masalah saya, tidak pernah banyak,
Just a trick, to smell her scent and try to sneak a touch
Sekedar tipuan, baunya harum dan coba sembunyi sentuhan
Oh, how I wish I could hold her hand and give her a hug.
Oh, betapa aku berharap bisa memegang tangannya dan memeluknya.
She was married to the man. He was a thug, his name was Lee, he drove a Z,
Dia menikah dengan pria itu. Dia adalah preman, namanya Lee, dia mengendarai Z,
He'd pick her up from school promptly at three o'clock.
Dia akan menjemputnya dari sekolah tepat pukul tiga.
I was on her jock, yes indeedy. I wrote graffiti on the bus.
Aku ada di atletnya, iya memang. Aku menulis grafiti di bus.
First I'd write her name then carve a plus,
Pertama saya akan menuliskan namanya lalu mengukir nilai plus,
With my name last, on the looking glass,
Dengan namaku yang terakhir, di kaca yang tampak,
I seen her yesterday but still I had to let her pass.
Aku melihatnya kemarin tapi tetap saja aku harus membiarkannya lewat.
She keeps on passing me by….
Dia terus melewatiku dengan ….
When I dream of fairytales I think of me and Shelly.
Saat aku memimpikan dongeng aku memikirkanku dan Shelly.
See, she's my type of hype and I can't stand when brothers tell me,
Lihat, dia tipe hype saya dan saya tidak tahan ketika saudara mengatakan kepada saya,
That I should quit chasin' and look for something better,
Bahwa aku harus berhenti dari chasin ‘dan mencari sesuatu yang lebih baik,
But the smile that she shows makes me a go-getter.
Tapi senyuman yang ditunjukkannya membuatku pergi.
I haven't gone as far as asking if I could get with her,
Aku tidak pergi sejauh bertanya apakah aku bisa mendapatkan dengan dia,
I just play it by ear and hope she gets the picture.
Saya hanya bermain dengan telinga dan berharap dia mendapat fotonya.
I'm shootin' for her heart, got my finger on the trigger.
Aku menembak untuk hatinya, menjentikkan jari pada pemicunya.
She could be my broad, and I could be her nigger,
Dia bisa menjadi luas bagiku, dan aku bisa menjadi negronya,
But all I can do is stare.
Tapi yang bisa kulakukan hanyalah menatap.
Back as kids we used to kiss when we played truth or dare.
Kembali seperti anak-anak yang biasa kita cium saat kita bermain kebenaran atau berani.
Now she's more sophisticated, highly edu-ma-cated, not at all over-rated.
Sekarang dia lebih canggih, sangat edukasi, sama sekali tidak over-rated.
I think I need a prayer,
Saya pikir saya butuh doa,
To get in her book and it looks rather dry,
Untuk masuk ke dalam bukunya dan terlihat agak kering,
I guess a twinkle in her eye is just a twinkle in her eye.
Kurasa binar di matanya hanya sekejap di matanya.
Although she's crazy steppin' I'll try to stop her stride,
Meski dia steppin gila ‘aku akan berusaha menghentikan langkahnya,
'Cause I won't have no more of this passing me by.
Karena aku tidak akan melupakan ini lagi.
And I must voice my opinion of not even pretending she didn't have me.
Dan saya harus menyuarakan pendapat saya bahkan tidak berpura-pura dia tidak memilikiku.
Strung like a chicken, chase my tail like a doggie,
Terikat seperti ayam, mengejar ekorku seperti anjing,
She was kind of like a star, thinking I was like a fan.
Dia seperti bintang, mengira aku seperti penggemar.
Dude, she looked good, down side: she had a man.
Bung, dia terlihat bagus, di sisi bawah: dia punya seorang pria.
He was a rudey, too,
Dia juga seorang rudey,