Pohon yang terbakar, langit yang menghitam – tanah ini dikaburkan Allah
A thousand men prepare to die – their spirit long been broken
Seribu orang bersiap untuk mati – semangat mereka telah lama hancur
In misery, hear their cry – mouths hang wide open
Dalam kesengsaraan, mendengar tangisan mereka terbuka lebar
Flashing steel, hot lead – the white man has spoken
Berkedip baja, timah panas – orang kulit putih telah berbicara
Painted smiling face
Wajah tersenyum dicat
Pockets filled, lust fulfilled – the butchered know no mercy
Kantong penuh, nafsu terpenuhi – yang dibantai tidak mengenal belas kasihan
Painted smiling face
Wajah tersenyum dicat
Blind eyes, closed hearts – they do not remember
Mata buta, hati tertutup – mereka tidak ingat
Brutal past from the start – no justice now forever
Brutal masa lalu dari awal – tidak ada keadilan sekarang selamanya
Humankind is but a part yet they find no answer
Umat manusia hanyalah sebuah bagian namun mereka tidak menemukan jawaban
Harmony is the art these men refuse to master
Harmoni adalah seni yang ditolak orang-orang ini untuk dikuasai
Painted smiling face
Wajah tersenyum dicat
It’s clear, the end is near – this path leads to nowhere
Sudah jelas, akhir sudah dekat – jalan ini mengarah ke mana-mana
Painted smiling face
Wajah tersenyum dicat
Yeah, I see you
Ya, saya melihat Anda
See right through you
Lihatlah melalui kamu
And I hear you
Dan aku mendengarmu
But your words will never ring true
Tapi kata-kata Anda tidak akan pernah benar
My mind is clearer now
Pikiran saya lebih jelas sekarang
At last I can see all too well
Akhirnya aku bisa melihat semuanya dengan baik
Deceiving shades are wearing thin
Warna nuansa menipis sangat tipis
Humankind prefers living in hell
Manusia lebih suka hidup di neraka
Painted smiling face
Wajah tersenyum dicat