“Sebelum mata yang buta tidak ada lagi
A sight unseen that tears the soul
Sebuah pemandangan yang tak terlihat yang meneteskan jiwa
All we ever loved and known
Semua kita pernah dicintai dan dikenal
Into mass graves is what we're shown”
Ke kuburan massal adalah apa yang kita tunjukkan “
“We see an ocean once was land”
“Kita melihat samudera dulu adalah daratan”
& So they come to understand
& Jadi mereka mengerti
This place where man used to be born
Tempat ini dimana manusia biasa dilahirkan
Will be man's water throne
Akan menjadi tahta air manusia
“All that was magical, beasutiful,
“Semua itu ajaib, beasutiful,
will be gone”
akan pergi”
These measures call for divine intervention
Langkah-langkah ini menuntut intervensi ilahi
“All the achievements of man,
“Semua prestasi manusia,
one will stand all alone”
satu akan berdiri sendirian “
One the survives the final selection
Salah satu yang bertahan seleksi akhir
“The sand in the hourglass,
“Pasir di jam pasir,
moves so fast, slow the sand
bergerak begitu cepat, memperlambat pasir
And nothing that mankind has strived for
Dan tidak ada yang diupayakan manusia
will be al in ocean land”
akan al di lautan “
The rain will fall then
Hujan akan turun saat itu
Filling the dried land
Mengisi tanah kering
“Here are we servants three,
“Inilah kita pelayan tiga,
flesh and blood
daging dan darah
Poor and weak,
Miskin dan lemah,
hear thou speak of the blood”
dengar kamu berbicara tentang darah “
It must be a sign
Itu pasti pertanda
A massage from God's hand
Pijat dari tangan Tuhan