Ada anak-anak yang berdiri di sini,
Arms outstretched into the sky,
Lengan yang terentang ke langit,
Tears drying on their face.
Air mata mengering di wajah mereka.
He has been here.
Dia telah berada di sini.
Brothers lie in shallow graves.
Saudara terbaring di kuburan dangkal.
Fathers lost without a trace.
Ayah hilang tanpa bekas.
A nation blind to their disgrace,
Sebuah bangsa yang buta terhadap aib mereka,
Since he’s been here.
Karena dia ada di sini.
And I see no bravery,
Dan aku tidak melihat keberanian,
No bravery in your eyes anymore.
Tidak ada keberanian di matamu lagi.
Only sadness.
Hanya kesedihan
Houses burnt beyond repair.
Rumah dibakar tak bisa diperbaiki lagi.
The smell of death is in the air.
Bau kematian ada di udara.
A woman weeping in despair says,
Seorang wanita yang menangis dalam keputusasaan mengatakan,
He has been here.
Dia telah berada di sini.
Tracer lighting up the sky.
Pelacak menerangi langit.
It’s another families‚ turn to die.
Ini adalah keluarga lain & sbquo; berbalik untuk mati
A child afraid to even cry out says,
Seorang anak takut untuk bahkan berteriak mengatakan,
He has been here.
Dia telah berada di sini.
And I see no bravery,
Dan aku tidak melihat keberanian,
No bravery in your eyes anymore.
Tidak ada keberanian di matamu lagi.
Only sadness.
Hanya kesedihan
There are children standing here,
Ada anak-anak yang berdiri di sini,
Arms outstretched into the sky,
Lengan yang terentang ke langit,
But no one asks the question why,
Tapi tidak ada yang bertanya mengapa,
He has been here.
Dia telah berada di sini.
Old men kneel and accept their fate.
Orang tua berlutut dan menerima nasib mereka.
Wives and daughters cut and raped.
Istri dan anak perempuan memotong dan memperkosa.
A generation drenched in hate.
Seorang generasi basah kuyup karena benci.
Yes, he has been here.
Ya, dia sudah ada di sini.
And I see no bravery,
Dan aku tidak melihat keberanian,
No bravery in your eyes anymore.
Tidak ada keberanian di matamu lagi.
Only sadness.
Hanya kesedihan