Kita seperti awan yang berjilbab bulan tengah malam;
How restlessly they speed, and gleam, and quiver,
Betapa gelisah mereka mempercepat, dan berkilau, dan bergetar,
Streaking the darkness radiantly! – yet soon
Meluncur kegelapan berseri! – segera
Night closes round, and they are lost for ever;
Malam tutup, dan mereka hilang selamanya;
Or like forgotten lyres, whose dissonant strings
Atau seperti lyres terlupakan, yang senar disonannya
Give various response to each varying blast,
Memberikan berbagai respon terhadap setiap ledakan yang bervariasi,
To whose frail frame no second motion brings
Untuk yang frame rapuh tidak ada gerak kedua membawa
One mood or modulation like the last.
Satu mood atau modulasi seperti yang terakhir.
We rest. – A dream has power to poison sleep;
Kita beristirahat. – Sebuah mimpi memiliki kekuatan untuk meracuni tidur;
We rise. – One wandering thought pollutes the day;
Kami bangkit. – Satu pikiran mengembara mencemari hari;
We feel, conceive or reason, laugh or weep;
Kita merasa, mengandung atau alasan, tertawa atau menangis;
Embrace fond woe, or cast our cares away;
Merangkul kesengsaraan, atau membuang perhatian kita;
It is the same! – For, be it joy or sorrow,
Sama! – Karena, entah itu sukacita atau kesedihan,
The path of its departure still is free:
Jalan keberangkatannya masih bebas:
Man's yesterday may ne'er be like his morrow;
Manusia kemarin mungkin akan seperti besok;
Nought may endure but Mutability.
Tidak bisa bertahan tapi Mutability.