Sinar matahari merah membara
inside the night, soft whispers echo
Di dalam malam, bisikan lembut bergema
tides of darkness flowing like stars
Gelombang pasang surut mengalir seperti bintang
crimson colours, paint our hearts
warna merah tua, cat hati kita
behold the sky so distant and bright.
Lihatlah langit begitu jauh dan terang.
Screams whispered, memories won
Berteriak-teriak berbisik, kenangan menang
we are free to roam, destination never shown
kita bebas berkeliaran, tujuan tidak pernah ditunjukkan
gaze those in mist, gleam in night
menatap mereka yang berkabut, berkilau di malam hari
without battles we dominate.
Tanpa pertempuran kita mendominasi.
The dying light of eternal grey
Cahaya sekarat dari abu-abu abadi
above it all creations fall
Di atasnya semua kreasi jatuh
thunderstorm of rage, lead us to the void
badai kemarahan, membawa kita ke kehampaan
thorns and stones, swords for the moon.
duri dan batu, pedang untuk bulan.
Screams whispered, memories won
Berteriak-teriak berbisik, kenangan menang
we are free to roam, destination never shown
kita bebas berkeliaran, tujuan tidak pernah ditunjukkan
gaze those in mist, gleam in night
menatap mereka yang berkabut, berkilau di malam hari
without battles we dominate.
Tanpa pertempuran kita mendominasi.
Under the clouds, in grace of night
Di bawah awan, di anugerah malam
we walk through the ashes and dust
kita berjalan melalui abu dan debu
in the failing light of the stormy day
dalam badai yang gagal pada hari yang penuh badai
born out of thorns from dragons kiss.
lahir dari duri dari naga ciuman.
Screams whispered, memories won
Berteriak-teriak berbisik, kenangan menang
we are free to roam, destination never shown
kita bebas berkeliaran, tujuan tidak pernah ditunjukkan
gaze those in mist, gleam in night
menatap mereka yang berkabut, berkilau di malam hari
without battles we dominate.
Tanpa pertempuran kita mendominasi.