Martin sedang berbicara dengan Anda
Martin is a boy with problems
Martin adalah anak laki-laki dengan masalah
Martin has a family history
Martin memiliki sejarah keluarga
Martin has too many nightmares
Martin memiliki terlalu banyak mimpi buruk
He lives in a fantasy
Dia hidup dalam sebuah fantasi
There's a danger that he'll take too far
Ada bahaya bahwa dia akan bertindak terlalu jauh
His morbid curiosity
Keingintahuannya yang mengerikan
He's seen too many creepy films
Dia melihat terlalu banyak film menyeramkan
He's read too many books
Dia membaca terlalu banyak buku
Martin sleeps with all the lights on
Martin tidur dengan semua lampu menyala
Martin's seen too many looks
Terlihat Martin terlalu banyak terlihat
He lives out a strange obsession
Dia menjalani obsesi yang aneh
Tries hard to resist
Mencoba keras untuk melawan
But Martin needs his strange obsession
Tapi Martin membutuhkan obsesi anehnya
To exist
Untuk eksis
(Kill, kill, kill)
(Bunuh, bunuh, bunuh)
He's far too pale and far too frail
Dia terlalu pucat dan terlalu lemah
To be a normal boy
Menjadi anak normal
There's something shining in his eyes
Ada sesuatu yang bersinar di matanya
The things he'd like to say
Hal-hal yang ingin dia katakan
Martin had a lot to live down
Martin punya banyak hal untuk dijalani
Growing up in a mining town
Tumbuh di kota pertambangan
Torches burning in the trees
Obor menyala di pepohonan
The shivering lust of blood
Gairah darah menggigil
He's the star of many horror movies
Dia adalah bintang dari banyak film horor
But deep inside he's good
Tapi jauh di lubuk hatinya dia baik
There's an illness flowing through him
Ada penyakit yang mengalir melalui dirinya
That's there all the time
Itu selalu ada
And though he watches and he waits
Dan meskipun dia melihat dan dia menunggu
He knows he's not to blame
Dia tahu dia tidak bisa disalahkan
The face at the window
Wajah di jendela
The hand under the bed
Tangan di bawah tempat tidur
Martin has hallucinations
Martin memiliki halusinasi
Dreams that he's dead
Mimpi dia sudah mati
He finds the hunger's at its worst
Dia menemukan rasa lapar itu paling buruk
When he's in bed
Saat dia di tempat tidur
(Kill, kill, kill)
(Bunuh, bunuh, bunuh)
He's finding hard to keep control
Dia sulit dikendalikan
He knows it won't be long
Dia tahu itu tidak akan lama
And his tongue rolls over his dry lips
Dan lidahnya menggulung bibirnya yang kering
And the voice lingers on
Dan suara itu tetap menyala