dan itu adalah thrash dari anggota badan, di tempat tidurku
that keeps me from sleep, if I could sleep
Itu membuatku tidak bisa tidur, kalau bisa tidur
it is the musky scent of their sex
Ini adalah aroma musky dari jenis kelamin mereka
bodies intertwined, that beckon me
tubuh terjalin, itu mengisyaratkan saya
with identical smiles, they said nothing
Dengan senyum yang sama, mereka diam saja
but unsistely kisses
tapi ciuman yang tidak jujur
in the torchlight, in the halflight
di obor, di tengah jalan
I listen to them come
Saya mendengarkan mereka datang
“oh, Marguerite, we'll have to submit to his will…”
“oh, Marguerite, kita harus tunduk pada kehendaknya …”
“we'll have to submit…”
“kita harus menyerahkan …”
beckoning me, seducing me
memanggilku, merayuku
hand in hand, body on body
bergandengan tangan, tubuh di tubuh
moist to the touch
lembab untuk disentuh
the sweat soaked back that writhes in my hands
keringat membasahi punggung yang menggeliat di tanganku
the bottomless eyes, cold grey eyes
Mata tanpa dasar, mata abu-abu dingin
that stare as I come
tatapan itu saat aku datang
and the rasping, ragged breaths and
dan napas serak dan compang-camping
the entanglement of limbs
belitan anggota badan
trace the bead of perspiration
jejak manik keringat
that hypnotises, mesmerises
yang menghipnotis, memikat
I inhale the sweetness of
Aku menghirup manisnya
the innocence that I destroy
kepolosan yang saya hancurkan
my shadow rises and falls
Bayanganku naik dan turun
to the dance of the torchlight
untuk tarian obor
pleasure – delight – domination – damnation
kesenangan – senang – dominasi – kutukan