Arti Lirik - Ligeia

I do not remember, where we did meet
Saya tidak ingat, dimana kita memang bertemu
Lengthened years have built my mind, memories undeo
Tahun-tahun yang panjang telah membangun ingatanku, kenangan tak terlupakan
Yet with instability one thing stands too clear
Namun dengan ketidakstabilan satu hal berdiri terlalu jelas
Lady perfection, mystery, of whom I shed a tear
Kesempurnaan wanita, misteri, di antaranya aku meneteskan air mata


Airwoven divinity, mind, soul in victory
Keilahian, pikiran, jiwa dalam kemenangan
Cured of her malady, could this be my lost;
Menyembuhkan penyakitnya, mungkinkah ini saya tersesat;
Ligeia
Ligeia


Airwoven divinity, mind, soul in victory
Keilahian, pikiran, jiwa dalam kemenangan
Cured of her malady, could this be my lost;
Menyembuhkan penyakitnya, mungkinkah ini saya tersesat;
Ligeia
Ligeia


Sickness fell upon Ligeia, all knew she would die
Penyakit menimpa Ligeia, semua tahu dia akan mati
Midnight came to lay her rest, farewell
Tengah malam datang untuk beristirahat, selamat tinggal
Opium dreams, grief-stricken years, I took another bride
Mimpi opium, tahun-tahun yang sedih, saya membawa pengantin wanita lain
Replacing that which I did have, Ligeia why
Mengganti yang saya punya, Ligeia mengapa


Airwoven divinity, mind, soul in victory
Keilahian, pikiran, jiwa dalam kemenangan
Cured of her malady, could this be my lost;
Menyembuhkan penyakitnya, mungkinkah ini saya tersesat;
Ligeia
Ligeia


Airwoven divinity, mind, soul in victory
Keilahian, pikiran, jiwa dalam kemenangan
Cured of her malady, could this be my lost;
Menyembuhkan penyakitnya, mungkinkah ini saya tersesat;
Ligeia
Ligeia


Chronic disease, my luck cursed
Penyakit kronis, keberuntungan saya terkutuk
My new wife has died
Istri baruku telah meninggal


Coming from her bed of death, I thought I heard her cry
Datang dari tempat tidurnya, kupikir kudengar dia menangis
Could a corpse cold, stiff, sedate, sob in the bed it lie
Mungkinkah mayat dingin, kaku, sedas, terisak-isak di tempat tidur itu berbohong
Approaching her, I chilled to stone, for it did swiftly rise
Mendekati dia, saya kedinginan untuk batu, karena dengan cepat dia bangkit
I can never be mistaken, there were, they were Ligeia's eyes
Saya tidak pernah bisa salah, ada, mereka adalah mata Ligeia


Airwoven divinity, mind, soul in victory
Keilahian, pikiran, jiwa dalam kemenangan
Cured of her malady, could this be my lost;
Menyembuhkan penyakitnya, mungkinkah ini saya tersesat;
Ligeia
Ligeia


Air woven divinity, tears shed, vitality
Keabadian tenunan udara, air mata tertumpah, vitalitas
Cured of her malady, yet this is my lost;
Menyembuhkan penyakitnya, namun inilah keputusanku;