Aku menjerit dari jendelaku
But you’re the street below
Tapi kau jalan di bawah ini
I’m waiting, oh I’m waiting.
Aku sedang menunggu, oh aku sedang menunggu.
I’ve waited, oh so long.
Aku sudah menunggu, oh begitu lama.
Can’t we just lay on my roof,
Tidak bisakah kita berbaring di atap rumah,
and watch the stars above our heads?
dan perhatikan bintang-bintang di atas kepala kita?
This plan is oh so fool proof,
Rencana ini oh sangat bodoh bukti,
‘Cause you’ll be mine once again.
Karena kau akan menjadi milikku sekali lagi.
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
Second day hurts more than the first one.
Hari kedua lebih menyakitkan daripada yang pertama.
I can’t pretend anymore.
Aku tidak bisa berpura-pura lagi.
The nights are feeling so long,
Malam-malam terasa begitu lama,
and I am all alone.
dan aku sendirian.
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
(Oh you’ll be mine once again)
(Oh, kamu akan menjadi milikku sekali lagi)
I can’t believe this
Aku tidak percaya ini
I won’t believe this
Aku tidak akan percaya ini
The seconds are fading,
Detik-detik memudar,
and you have me waiting,
dan kau menyuruhku menunggu,
and now you are leaving.
dan sekarang kamu pergi
Oh, I wont believe this.
Oh, saya tidak akan percaya ini
(I wont believe this)
(Saya tidak akan percaya ini)
(I wont believe this)
(Saya tidak akan percaya ini)
(I wont believe this)
(Saya tidak akan percaya ini)