Sendirian
Without warmth
Tanpa kehangatan
Without light
Tanpa cahaya
But how do I see in this darkness
Tapi bagaimana saya melihat dalam kegelapan ini
Death feeds upon me
Kematian memberi makan saya
The condemned under my feet
Yang dikutuk di bawah kakiku
Eternity has passed us by
Keabadian telah berlalu
Everyone is here
Semua orang ada di sini
The ones I’ve loved and hated
Yang saya cintai dan benci
All of us in pain… together
Kita semua kesakitan … bersama
In a timeless void of anguish
Dalam kekosongan abadi penderitaan
Where sorrow is like breathing
Dimana kesedihan itu seperti bernafas
and with every breath I hurt more and more
dan dengan setiap napas aku semakin terluka
The fallen and trampled
Yang jatuh dan terinjak-injak
Damned to spend eternity here
Terkutuk untuk menghabiskan kekekalan disini
Constant burning souls
Jiwa yang terus-menerus membakar
In a sea of writhing flesh
Di lautan daging yang menggeliat
Endless plains
Dataran tak berujung
Of sin and deprivation
Dari dosa dan kekurangan
Those of wealth and might, of humble and weak
Kekayaan dan kekuatan, rendah hati dan lemah
Those who gave way to uphold God’s will
Mereka yang memberi jalan untuk menegakkan kehendak Tuhan
He who has conquered and he who has failed
Dia yang telah menaklukkan dan dia yang telah gagal
The wicked and the holy in utter desolation
Orang jahat dan orang suci dalam kesesatan yang besar
In this absence of being, misery consumes
Dalam ketidakhadiran ini, kesengsaraan dikonsumsi
Existing not living, I am dead yet AI feel in total seclusion
Yang ada tidak hidup, saya sudah mati namun merasa lega
I am left to ponder the empty promises of your shallow God
Saya ditinggalkan untuk merenungkan janji kosong dari Tuhan dangkal Anda
The sounds of anguish… so loud
Suara kesedihan … sangat nyaring
Their sobbing… like thunder
Teriakan mereka … seperti guntur
Pierces through me… and crushed me
Menusukku … dan menghancurkanku
Again… and again… and again
Lagi dan lagi dan lagi
So vast this pain
Begitu luas rasa sakit ini
More unbearable it becomes
Lebih tak tertahankan lagi jadinya
With every passing moment
Dengan setiap saat berlalu
I pray for an end
Saya berdoa untuk suatu akhir
In a timeless void of anguish
Dalam kekosongan abadi penderitaan
Where sorrow is like breathing
Dimana kesedihan itu seperti bernafas
And with every breath I hurt more and more
Dan dengan setiap napas aku semakin terluka