kita terjebak di tempat yang sangat gelap, Anda hampir tidak bisa melihat
a manner of matter that splits with the words I breathe
sebuah cara yang terbagi dengan kata-kata yang saya hirup
and as the rain drips acidic questions around me
dan saat hujan meneteskan pertanyaan asam di sekitarku
i block out the sight of the powers that be
Aku menghalangi pandangan kekuatan yang ada
duck away into the darkness, times up
Bebek pergi ke dalam kegelapan, kali
i wind up in a rusted world with eyes shut
Aku sampai di dunia yang berkarat dengan mata tertutup
so tight that it blurs into the world of pretend
Begitu ketat hingga mengaburkannya ke dunia berpura-pura
and the eyes ease open and it’s dark again
dan mata mudah terbuka dan gelap lagi
from the top to the bottom
dari atas ke bawah
bottom to top I stop
Bawah ke atas aku berhenti
at the core, I’m forgotten
Intinya, aku lupa
in the middle of my thoughts
di tengah pikiranku
taken far from my safety
diambil jauh dari keselamatan saya
the picture’s there
gambar itu ada disana
the memory won’t escape me
ingatan tidak akan luput dariku
by why should I care
oleh mengapa saya harus peduli
in the memory you’ll find me
Dalam memori Anda akan menemukan saya
eyes burning up
mata terbakar
the darkness holding me tightly
kegelapan memelukku erat-erat
until the sun rises up…
sampai matahari terbit …
listen to the sound, dizzy from the ups and downs
Dengarkan suara, pusing dari pasang surut
and nauseated by the polluted rock that’s all around
dan mual oleh batu yang tercemar yang ada disekitarnya
watchin the wheels of cars that pass I look past
Melihat roda mobil yang lewat aku melihat masa lalu
to the last of the light and the long shadows it casts
ke yang terakhir dari cahaya dan bayangan panjang itu gips
a window grows and captures the eye
sebuah jendela tumbuh dan menangkap mata
and cries out yellow light as it passes me by
dan teriakan cahaya kuning saat melewati saya
and a young shadowy figure sits in front of a box
dan sosok bayangan muda duduk di depan sebuah kotak
inside a building of rocks with antennas on top
Di dalam bangunan batu dengan antena di atasnya
now, nothing can stop in this land of the pain
Sekarang, tidak ada yang bisa berhenti di tanah sakit ini
the same lose, not knowing they were part of the game
sama kehilangan, tidak tahu mereka adalah bagian dari permainan
and while the insides change, the box stays the same
dan sementara bagian dalam berubah, kotak tetap sama
and the figure inside could bear anybody’s name
dan sosok di dalamnya bisa menanggung nama siapa saja
the memories I keep are from a time like then
kenangan yang saya simpan berasal dari masa seperti itu
I put on my paper so I could come back to them
Saya meletakkan di atas kertas saya sehingga saya bisa kembali kepada mereka
someday I’m hopin to close my eyes and pretend
Suatu hari aku bisa menutup mataku dan berpura-pura
that this crumpled up paper can be perfect again
bahwa kertas kusut ini bisa menjadi sempurna lagi
from the top to the bottom
dari atas ke bawah
bottom to top I stop
Bawah ke atas aku berhenti
at the core, I’m forgotten
Intinya, aku lupa
in the middle of my thoughts
di tengah pikiranku
taken far from my safety
diambil jauh dari keselamatan saya
the picture’s there
gambar itu ada disana
the memory won’t escape me
ingatan tidak akan luput dariku
I’m here at the podium talking, the ceremonial offerings
Saya di sini di podium berbicara, persembahan seremonial
dedicated to urban dysfunctional to offspring
didedikasikan untuk disfungsional perkotaan terhadap keturunan
what’s happening? city governments are eternally napping
apa yang terjadi? pemerintah kota selalu tidur siang
trapped in greedy covenants, causin urban collapsing
terjebak dalam perjanjian serakah, menyebabkan urban ambruk
bullets that scar souls, with dark holds, get more than your car stole
Peluru yang memiliki jiwa parut, dengan pakaian gelap, lebih dari yang dicuri mobilmu
some hearts be blacker than charcoal
beberapa hati menjadi lebih hitam dari pada arang
for real, this society’s deprivation depends
Sebenarnya, perampasan masyarakat ini tergantung
not on outer differences, but the separation within
bukan pada perbedaan luar, tapi pemisahan di dalam
no preparation is made, limited age, and minimum wage
Tidak ada persiapan yang dibuat, usia terbatas, dan upah minimum
livin in a tenement cage for innocent pay
Tinggal di kandang kandang untuk pembayaran yang tidak bersalah
tragedy within a parade,
tragedi dalam sebuah parade,
the darkness overspread like permanent plague,
kegelapan meluas seperti wabah permanen,
I’m forgotten
Aku lupa
in the memory you’ll find me
Dalam memori Anda akan menemukan saya
eyes burning up
mata terbakar
the darkness holding me tightly
kegelapan memelukku erat-erat
until the sun rises up…
sampai matahari terbit …