Saya selalu sendiri,
In a world,
Di dunia,
Just the universe and me.
Hanya alam semesta dan aku.
Never uttered a word,
Tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun,
If I’d thought out loud
Jika aku berpikir keras
Then the message is…..
Lalu pesannya adalah & hellip; ..
Now I know where I’m going to,
Sekarang saya tahu di mana saya akan pergi,
I’m fading fast, it never lasted, see.
Saya cepat pingsan, tidak pernah bertahan, lihat.
Now I know what I’m going through,
Sekarang saya tahu apa yang sedang saya alami,
Monumental chains, refute to let me…
Rantai monumental, menolak membiarkan saya & hellip;
Free,
Bebas,
And I knew this day would come.
Dan aku tahu hari ini akan datang.
Free,
Bebas,
At it’s end before it’s begun.
Saat itu sudah berakhir sebelum dimulai.
How I wish I had known,
Betapa aku berharap aku tahu,
All the roads,
Semua jalan,
That I travelled endlessly,
Bahwa saya melakukan perjalanan tanpa henti,
Wouldn’t lead me to ‘Rome’,
Tidak akan membawa saya ke & lsquo; Rome & rsquo ;,
But through dusty trails
Tapi melalui jalur berdebu
And deserted towns.
Dan kota-kota sepi.
I don’t know where I’m going to,
Saya tidak tahu di mana saya akan pergi,
As I breathe the sigh of my finality.
Saat aku menghirup desah akhiranku.
I don’t know what I’m going through,
Saya tidak tahu apa yang sedang saya alami,
Is a promise safe as destiny?
Apakah janji aman sebagai takdir?