Di luar jendelaku aku melihat masalah.
On the faces on the people in the streets below.
Di wajah orang-orang di jalanan di bawah ini.
One gets a feeling discontentment.
Seseorang merasakan ketidakpuasan.
Why there is anger I don’t know.
Mengapa ada kemarahan saya tidak tahu.
Or is it always in my mind.
Atau selalu ada dalam pikiranku.
Or my vivid imagination.
Atau imajinasiku yang hidup.
Creating this monster at my side.
Menciptakan monster ini di sisi saya.
Hello, hello to who’s ever out there.
Halo, halo yang pernah ada di luar sana.
Can you please give us some more time.
Tolong beri kami waktu lagi.
Or is this the final chapter.
Atau apakah ini bab terakhir?
Final chapter of the world.
Bab terakhir dunia.
So many times, so many chances.
Begitu banyak, begitu banyak peluang.
So many roadblocks I see on the way.
Begitu banyak rintangan yang saya lihat di jalan.
I think a new start is in order.
Saya pikir awal yang baru adalah teratur.
It’s time to build a new highway.
Sudah waktunya membangun jalan raya baru.
Fight, fight, fight.
Pertarungan, pertarungan, perkelahian.
The end result is that we’ll all
Hasil akhirnya adalah kita semua
Die, die, die.
Mati mati mati.
Generations will wonder
Generasi akan bertanya-tanya
Why, why, why.
Mengapa mengapa mengapa.
Why we kissed our ass good
Mengapa kita mencium pantat kita dengan baik?
Bye, bye, bye.
Sampai jumpa, selamat tinggal, selamat tinggal.
I’ll see you on the other side.
Aku akan melihatmu di sisi lain.
Why there should be so many answers.
Mengapa harus ada begitu banyak jawaban.
I’ll see you on the other side.
Aku akan melihatmu di sisi lain.