Tommy & rsquo; s menjual mobil bekas, Nancy & rsquo; s memperbaiki rambut.
Harvey runs a grocery store and Margaret doesn’t care.
Harvey mengelola toko kelontong dan Margaret tidak peduli.
Jerry drives a truck for Sears, Charlotte on the make.
Jerry mengendarai truk untuk Sears, Charlotte di tempat pembuatannya.
And Paul sells life insurance and part time real estate.
Dan Paul menjual asuransi jiwa dan real estat paruh waktu.
Helen is a hostess. Frank works at the mill.
Helen adalah nyonya rumah. Frank bekerja di pabrik.
Janet teaches grade school and probably always will.
Janet mengajar di sekolah dasar dan mungkin akan selalu demikian.
Bob works for the city. And Jack’s in lab research.
Bob bekerja untuk kota. Dan Jack & rsquo; s dalam penelitian laboratorium.
And Peggy plays organ at the Presbyterian Church.
Dan Peggy berperan sebagai organ di Gereja Presbyterian.
And the class of ’57 had its dreams.
Dan kelas mimpi itu bermimpi.
We all thought we’d change the world with our great works and deeds.
Kita semua mengira kita mengubah dunia dengan karya dan perbuatan baik kita.
Or maybe we just thought the world would change to fit our needs.
Atau mungkin kita hanya berpikir dunia akan berubah agar sesuai dengan kebutuhan kita.
The class of ’57 had its dreams.
Kelas mimpi telah bermimpi.
Betty runs a trailer park. Jan sells Tupperware.
Betty menjalankan sebuah taman trailer. Jan menjual Tupperware.
Randy on an insane ward. Mary’s on welfare.
Randy di bangsal gila. Mary & rsquo; s pada kesejahteraan.
Charlie took a job at Ford. Joe took Freddie’s wife.
Charlie bekerja di Ford. Joe mengambil istri Freddie & rsquo;
Charlotte took a millionaire. And Freddie took his life.
Charlotte mengambil jutawan. Dan Freddie mengambil nyawanya.
Johnny’s big in cattle. Ray is deep in debt.
Johnny & rsquo; s besar di ternak. Ray dalam utang.
Where Mavis finally wound up is anybody’s bet.
Dimana Mavis akhirnya berakhir adalah taruhan siapa pun.
Linda married Sonny. Brenda married me.
Linda menikahi Sonny. Brenda menikahi saya
And the class of all of us are just part of history.
Dan kelas kita semua hanyalah bagian dari sejarah.
And the class of ’57 had its dreams.
Dan kelas mimpi itu bermimpi.
But living life day to day is never like it seems.
Tapi hidup dari hari ke hari sepertinya tidak pernah seperti itu.
Things get complicated, when you get past eighteen, but the class of ’57 had its dreams.
Hal-hal menjadi rumit, ketika Anda melewati usia delapan belas tahun, tapi kelas ’57 memiliki mimpinya.
Oh, the class of ’57 had its dreams.
Oh, kelas ’57 memiliki mimpinya.