Matahari terbenam di lautan cinta
Stab your demoniac smile in my brain
Tusuk senyum kejammu di otakku
Seduce me with the blood of the sunsets
Merayu saya dengan darah matahari terbenam
Lock me out from my body and it's pain
Kunci saya keluar dari tubuh saya dan itu sakit
The golden wine of the sun
Anggur emas dari matahari
deep rich purple, whit and red
ungu tua yang kaya, sedikit pun dan merah
The crimson vintage of life and love
Vintage warna kehidupan dan cinta
I'm drunk on the blood of the sunstes
Aku mabuk darah sinar matahari
I watch the burning clouds
Aku melihat awan yang terbakar
fighting to get hold of the sun
berjuang untuk mendapatkan terpaan matahari
Tak heed, I am born, god of the twilight
Tak peduli, aku lahir, tuhan senja
I am forever
Saya selamanya
Proud, naked, full of sin
Bangga, telanjang, penuh dengan dosa
Born where the flames never die
Lahir dimana nyala api tidak pernah mati
Lost in the garden of stars
Hilang di taman bintang
“We used to situp ther for ages.
“Kami biasa duduk lama.
It was like we were giving birth to a new world.
Rasanya seperti kita melahirkan dunia baru.
A child of our spirits,
Seorang anak roh kita,
Wild with light, alive with colours.”
Liar dengan cahaya, hidup dengan warna. “
“Have you ever considered true freedom?
“Pernahkah Anda mempertimbangkan kebebasan sejati?
Real true freedom.
Kebebasan sejati sejati.
We were gods, burning in the eternal twilight.
Kami adalah dewa, terbakar di senja abadi.
We were the end forever.”
Kami adalah akhir selamanya. “
Beyond our sanity, a paradise for all to find
Di luar kewarasan kita, surga bagi semua orang untuk ditemukan
Blood of sunsets, the golden wine of the sun
Darah matahari terbenam, anggur emas dari matahari