Tidak ada satupun di tangan kirinya,
no man amongst his army,
tidak ada orang di antara tentaranya,
the earth has ripped herself open,
bumi telah merobek dirinya sendiri terbuka,
and birthed from her wounds thick black clouds
dan terbungkus dari luka-lukanya awan hitam tebal
which covered the earth
yang menutupi bumi
It tears, I see blood in the air,
Itu air mata, saya melihat darah di udara,
I taste blood in the air,
Saya merasakan darah di udara,
dissected from heaven,
dibedah dari surga,
cut and stripped of her skin,
dipotong dan dilucuti dari kulitnya,
we let it begin descending from heaven
Kita membiarkannya mulai turun dari surga
An all-consuming cancer,
Sebuah kanker yang memakan semua,
reaching to repent,
mencapai untuk bertobat,
we shall taste hate in its purest form,
kita akan merasakan kebencian dalam bentuknya yang paling murni,
reching out for nothing,
reching out untuk apa-apa,
suffocating on our words, while we hold our children
Mencekik kata-kata kami, sementara kami menahan anak-anak kami
No cradle, no son, a mother of none
Tidak ada buaian, tidak ada anak laki-laki, ibu tidak