Setelah pemakaman, kola kacang pecah
We sit and reminisce about the past
Kami duduk dan mengenang masa lalu
And in her voice, only sadness
Dan dalam suaranya, hanya kesedihan
Her only son taken from her
Anak tunggalnya diambil darinya
In every headline we are reminded that this is not home for us
Di setiap headline kita diingatkan bahwa ini bukan rumah bagi kita
The second generation blues
Generasi kedua blues
Our points of view not listened to
Sudut pandang kami tidak didengarkan
Different worlds and different rules
Dunia yang berbeda dan aturan yang berbeda
A question of allegiance
Sebuah pertanyaan tentang kesetiaan
Clinging to her bible and her scapula
Menutupi Alkitab dan skapula nya
And the memory of the way things were
Dan ingatan tentang bagaimana keadaannya
I don’t see hope, I cannot smile
Saya tidak melihat harapan, saya tidak bisa tersenyum
I burn with anger all the time
Aku terbakar dengan kemarahan sepanjang waktu
We all read what they did to the black boy
Kita semua membaca apa yang mereka lakukan pada anak laki-laki kulit hitam itu
In every headline we are reminded that this is not home for us
Di setiap headline kita diingatkan bahwa ini bukan rumah bagi kita
Where is it?
Dimana itu?
Where is home?
Dimana rumah?
I’ll walk this modern tightrope
Aku akan berjalan tali tegang modern ini
Of humility and belligerence
Kerendahan hati dan sikap agresif
…
…
Is getting me down
Apakah menurunkan saya
I want to stamp on the face of every young policeman
Saya ingin cap di wajah setiap polisi muda
To break the fingers of every old judge
Memecah jari setiap hakim tua
To cut off the feet of every ballerina
Untuk memotong kaki setiap balerina
But I can’t
Tapi aku tidak bisa
So I just sigh and I just sigh
Jadi saya hanya mendesah dan saya hanya mendesah
And I pretend that there’s nothing wrong
Dan aku berpura-pura tidak ada yang salah
The teeth of this world tear me in half
Gigi dunia ini merobekku menjadi dua
And everyday I must ask myself
Dan setiap hari aku harus bertanya pada diriku sendiri
Where, where, where:
Dimana, dimana, dimana:
Where is it?
Dimana itu?
Where is home?
Dimana rumah?
In every headline we are reminded that this is not home for us
Di setiap headline kita diingatkan bahwa ini bukan rumah bagi kita