Terkadang, untuk sesaat kebahagiaan
And the passion, we're craving
Dan gairah, kami idaman
There's a message we miss
Ada pesan yang kita lewatkan
Sometimes when the spirits left alone
Terkadang saat roh ditinggalkan sendirian
We must believe in something
Kita harus percaya pada sesuatu
To find if we've grown
Untuk mengetahui apakah kita sudah dewasa
Tragic reflex, shattered calm
Tragis refleks, hancur tenang
Static progress, senses gone
Kemajuan statis, indra hilang
Numb awareness, final psalm
Kesadaran akan kesakitan, mazmur terakhir
Swept away with the tide
Tersapu bersih dengan air pasang
Through the holes in my hands
Melalui lubang di tanganku
Crown of thorns
Mahkota duri
At my side drawing lines in the sand
Di sisiku menggambar garis pasir
Sometimes, if you're perfectly still
Terkadang, jika Anda benar-benar diam
You can hear the virgin weeping
Anda bisa mendengar tangisan perawan itu
For the savior of your will
Untuk penyelamat kehendakmu
Sometimes, your castles in the air
Terkadang, istana Anda di udara
And the fantasies you're seeking
Dan fantasi yang Anda cari
Are the crosses you bear
Apakah persilangan yang kamu tanggung?
Sacred conflict, blessed prize
Konflik suci, hadiah yang diberkati
Weeping crosses, stainless eyes
Persilangan tangis, mata stainless
Desperate addict, faith disguised
Pecandu putus asa, iman menyamar
Swept away with the tide
Tersapu bersih dengan air pasang
Through the holes in my hands
Melalui lubang di tanganku
Crown of thorns
Mahkota duri
At my side drawing lines in the sand
Di sisiku menggambar garis pasir
We fabricate our demons
Kami membuat iblis kami
Invite them into our homes
Mengundang mereka ke rumah kita
Have supper with the aliens
Makan malam dengan orang asing
And fight the war alone
Dan perangilah sendirian
We conjure up our skeletons
Kami menyulap kerangka kami
Enlist the den of theives
Mintalah sarang of theives
Frightened from our closets
Takut dari lemari kami
Then sewn upon our sleeves
Kemudian dijahit di lengan baju kami
In the stream of consciousness
Dalam arus kesadaran
There is a river crying
Ada sungai yang menangis
Living comes much easier
Hidup jauh lebih mudah
Once we admit
Begitu kita akui
We're dying
Kita sekarat
Sometimes, in the wreckage of our wake
Terkadang, di reruntuhan bangun kita
There's a bitterness we harbor
Ada kepahitan yang kita miliki
And hate for hatred's sake
Dan benci untuk kebencian
Sometime we dig an early grave
Kadang kita menggali kuburan awal
And crucify our instincts
Dan menyalibkan naluri kita
For the hope we couldn't save
Untuk harapan kita tidak bisa menabung
Sometimes a view from sinless eyes
Terkadang pemandangan dari mata tanpa dosa
Centers our perspective
Pusatkan perspektif kita
And pacifies our cries
Dan menenangkan tangisan kita
Sometimes the anguish we survive
Terkadang derita kita bertahan
And the mysteries we nurture
Dan misteri yang kita asuh
Are the fabrics of our lives
Apakah kain hidup kita?
Swept away with the tide
Tersapu bersih dengan air pasang
Through the holes in my hands
Melalui lubang di tanganku
Crown of thorns
Mahkota duri
At my side drawing lines in the sand
Di sisiku menggambar garis pasir