Teman saya dari atas
Between those clouds
Antara awan itu
We stand and watch
Kami berdiri dan menonton
Our mind is greeting us
Pikiran kita menyapa kita
Bubbles of a clear day
Bubbles hari yang cerah
And the green plateu of anger
Dan piring hijau kemarahan
A field, not a rice field
Lapangan, bukan sawah
We stand under the leaves of a tree
Kita berdiri di bawah dedaunan pohon
The river is floating under our feet
Sungai mengambang di bawah kaki kami
The birds chirp and the butterflies
Kicauan burung dan kupu-kupu
Are searching
Sedang mencari
No clouds in the sky
Tidak ada awan di langit
The face of a friend is written into blue of the sky
Wajah seorang teman ditulis menjadi biru langit
Worship of the omnipotent sun (I dream)
Sembahlah matahari yang mahakuasa (aku bermimpi)
A dive into the mirage
Menyelam ke dalam fatamorgana
Straight-angled death
Kematian siku-siku
That instigates the air to reduce
Itu menghasut udara untuk mengurangi
The stench of my heart dies
Bau busuk di hatiku mati
I bury it in my selfishness
Aku menguburnya dalam keegoisanku
The pain of not knowing – a tense waiting
Rasa sakit karena tidak tahu – menunggu tegang
A raging fear – when the truth is near
Sebuah ketakutan yang mengamuk – saat kebenaran sudah dekat
Who is a friend? The question of my life
Siapa teman Pertanyaan tentang hidupku
Under the leaven tree – we wait for the answer
Di bawah pohon ragi – kita tunggu jawabannya