Arti Lirik - White Mountain

Thin hung the web like a trap in a cage,
Tipis menggantung jaring seperti jebakan di dalam sangkar,
The fox lay asleep in his lair
Rubah itu terbaring tertidur di sarangnya
Fang's frantic paws told the tale of his sin.
Cakar panik Fang menceritakan kisah dosanya.
Far off the chase shrieked revenge.
Jauh dari pembalasan dendam membentak.


Outcast he trespassed where no wolf may tread,
Teriak dia dilanggar dimana tidak ada serigala yang bisa menginjak,
The last sacred haunt of the dead.
Hantu terakhir dari orang mati.
He learnt of the truth which only one wolf may know,
Dia mengetahui kebenaran yang hanya bisa diketahui oleh satu serigala,
The sceptre and crown of the king.
Tongkat dan mahkota raja.
Howling for blood, One-eye leads on the pack,
Mendengus darah, Mata mengarah pada pak,
Plunging through forests and snow-storm.
Menerjang hutan dan badai salju.


Steep rose the ridge, ghostly peaks climbed the sky,
Curam menaiki punggung bukit, puncak hantu memanjat langit,
Fang sped through the jungles of ice.
Fang melesat melewati hutan es.
Hard on his tale, One-eye drew from the pack
Sulit dalam ceritanya, Mata satu menarik dari pak
An old hero conquered by none.
Seorang pahlawan tua tidak ditaklukkan oleh siapapun.


Steep, for too steep grew the pathway ahead
Curam, karena terlalu curam tumbuh jalan setapak depan
Descent was the only escape
Keturunan adalah satu-satunya jalan keluar
A wolf never flees in the face of his foe
Serigala tidak pernah melarikan diri dari hadapan musuhnya
Fang knew the price he would pay
Fang tahu harga yang akan ia bayar
One-eye stood before him
Mata satu berdiri di depannya
With the crown upon his head
Dengan mahkota di atas kepalanya
Sceptre raised to deal the deadly blow.
Tongkat diangkat untuk mengatasi pukulan mematikan itu.


Fang, son of great Fang, the Traitor we seek,
Fang, anak Fang besar, Pengkhianat yang kita cari,
The laws of the Brethren say this:
Hukum para suster mengatakan ini:
That only the King sees the Crown of the Gods
Itu hanya Raja yang melihat Mahkota Dewa
And he, the Usurper must die –
Dan dia, Usurper harus mati –


Snarling he tore at the throat of his foe
Snarling dia merobek tenggorokan lawannya
But Fang fought the hero in vain
Tapi Fang melawan pahlawan itu dengan sia-sia
Dawn saw the white mountain tinted with red
Fajar melihat gunung putih itu berwarna merah
Never would the crown leave again
Tidak akan pernah mahkota pergi lagi
One-eye hid the crown and with laurels on his head
Satu mata menyembunyikan mahkota dan dengan kemenangan di kepalanya
Returned amongst the tribe and dwelt in peace.
Kembali di antara suku dan tinggal dalam damai.